SOLOPOS.COM - (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Tarif Batik Solo Trans (BST) dari Bandara Adi Soemarmo menuju Solo diusulkan Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per penumpang.

Kendati demikian, dalam rentang waktu empat hari hingga sepekan ke depan tarif yang diberlakukan dari Bandara ke Solo adalah Rp 3.000 per penumpang. “Tarif Rp 5.000 per penumpang atau Rp 7.000 per penumpang itu baru usulan kami kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo. Tarif itu akan digunakan, setelah empat hingga sepekan ke depan kami melakukan evaluasi terkait respon pasar terhadap masuknya BST ke Bandara Adi Soemarmo,” tutur Ketua Unit Bus Kota Damri Solo, Sutaryadi, kepada Espos, Minggu (15/5).

Ia mengatakan, jika animo pasar sudah mulai terlihat maka besaran tarifnya siap ditentukan. “Tapi, rencana kami kisaran Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per penumpang. Itu tarif dari bandara ke Kota Solo.” Skema tarif sebesar Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per penumpang itu, menurut Sutaryadi, ditetapkan karena beberapa pertimbangan. Pertama, lanjutnya, dari bandara ada pembayaran retribusi. Kedua, jarak bandara dengan luar kota sekalipun pasti lebih jauh. “Jika dibandingkan dengan armada taksi, tarif ini tidak seberapa. Bandingkan saja, jika dari bandara menuju Palur, dengan armada taksi bisa mencapai lebih dari Rp 70.000. Tapi, dengan BST di mana tarif ke semua tujuan sama, akan jauh lebih murah.”

Sementara itu, terkait jadwal, pihak Damri selaku operasional BST masih belum bisa memastikan. “Ini masih tahap sosialisasi. Senin, BST pertama masuk bandara pukul 05.00 WIB. Untuk sementara semua bus masuk dulu ke bandara. Sekaligus melihat animo pasar. Tapi, jadwal ini bisa saya berubah tergantung animo penumpang,” terang Sutaryadi.

Terpisah, Ketua Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) Solo, Suharto, menyampaikan jadwal BST selama ini sudah rutin. Hanya untuk kali ini rute ditambah ke bandara. “Menurut saya, masuknya BST ke bandara tidak perlu menyesuaikan jadwal penerbangan. Karena potensinya merusak jadwal BST yang sudah rutin. Biar saja setiap 15 menit ada BST yang masuk ke bandara. Pasti ada penumpang. Dan karena sekarang bandara masuk dalam rute BST, maka tidak boleh terlewatkan,” tegas Suharto.

Selain itu, dengan setiap 15 menit dalam satu hari BST masuk ke bandara, diharapkan bisa memancing maskapai penerbangan untuk masuk ke Solo. Jika rutin demikian, lanjut Suharto, harapan jangka panjang adalah dalam sehari jadwal penerbangan di Solo juga bisa penuh. “Kalau sekarang setelah pukul 12.00 WIB itu kan sudah tidak ada penerbangan. Adanya hanya pagi dan malam.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya