SOLOPOS.COM - Warga menerima bansos BST di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, sebelum Lebaran lalu. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri memastikan bantuan sosial tunai atau BST Kementerian Sosial diperpanjang enam bulan, yakni Januari-Juni 2021. Namun, nilai bantuan berkurang menjadi Rp200.000/penerima.

Kepala Dinas Sosial Wonogiri, Kurnia Listyarini, saat ditemui Solopos.com di kantornya kawasan kota Wonogiri, Senin (21/12/2020), menyampaikan Kementerian Sosial atau memberi tahu program pemberian BST resmi dilanjutkan selama enam bulan pada tahun depan menyusul telah dianggarkannya kegiatan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Status Tanggap Darurat Erupsi Merapi Klaten Diperpanjang Hingga Akhir Tahun

Namun, nilai bantuan berkurang menjadi Rp200.000/penerima. Kendati demikian keluarga penerima manfaat atau KPM patut bersyukur. Terlebih, tidak semua bantuan sosial yang digelontor pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 kembali dilanjutkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami menerima pembetahuan resmi awal November lalu,” kata Kurnia.

Untuk diketahui, nilai BST tahun ini pernah satu kali berubah. BST disalurkan selama sembilan bulan, sejak April lalu. Pada bulan I-III, April-Juni, alokasi BST Rp600.000/penerima. Kemudian pada bulan IV-IX, Juli-Desember, alokasi BST berkurang menjadi Rp300.000/penerima.

Kurnia melanjutkan pemerintah pusat melanjutkan program karena pandemi Covid-19 belum berakhir hingga akhir tahun ini. Pada sisi lain masyarakat miskin dipandang belum benar-benar bisa bangkit secara ekonomi.

Dia menegaskan penerima BST merupakan keluarga miskin yang sudah tercatat dalam data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS sebelum ada pandemi Covid-19. Itu berbeda dengan sasaran program sosial lainnya, seperti BSP provinsi dan kabupaten.

Prioritas

Menurut Kurnia warga miskin merupakan kelompok paling merasakan dampak wabah Covid-19 dibanding kelompok masyarakat lainnya. Sebelum ada Covid-19 mewabah pun ekonomi mereka sudah sulit. Kondisi mereka semakin tertekan selama virus mewabah sembilan bulan ini. Oleh karena itu pemerintah pusat memberi prioritas.

“Kriteria KPM yang ditentukan sama dengan KPM tahun ini, yakni warga miskin yang sudah tercatat dalam DTKS,” imbuh Kurnia.

Jumlah penerima juga sama dengan jumlah penerima BST tahap sembilan 2020. Kurnia mencatat KPM tahap tersebut sebanyak 48.759 KPM. Realisasinya, BST untuk 48.701 KPM sudah tersalurkan, sedangkan BST untuk 58 KPM lainnya belum tersalurkan. Hal itu lantaran beberapa alasan, seperti penerima tidak berada di Wonogiri, data ganda, dan sebagainya.

Pembukaan Flyover Purwosari Solo: Waspadai Pertemuan Arus 3 Arah Di Jalur Lambat Sisi Timur!

Teknis penyalurannya juga masih sama dengan penyaluran BST tahun ini, yakni melalui Kantor Pos. Becermin pada kegiatan 2020, bantuan disalurkan secara terjadwal di kantor kecamatan atau di lokasi lain. Kurnia mengaku sudah menyosialisasikan kelanjutan penyaluran BST ini kepada warga melalui pemangku kepentingan wilayah masing-masing.

“Bantuan sosial yang lain, seperti BSP [provinsi dan kabupaten] dan BSB [bantuan sosial beras] sampai sekarang belum diketahui akan berlanjut atau tidak,” ujar Kurnia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya