SOLOPOS.COM - Sejumlah warga bergotong royong membersihkan puing-puing rumah Mbah Reso pada Selasa (12/1/2021). (Solopos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Rumah janda lanjut usia (lansia) asal Dukuh Wates, RT 001/RW 010, Desa Jetis, Jaten, Karanganyar, Suwarti, 81, roboh pada Senin (11/1/2021) pukul 22.00 WIB.

Rumah itu roboh diduga karena bangunannya sudah lapuk. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu, tetapi Suwarti mengalami luka pada pelipis sebelah kiri. Saat rumahnya roboh, Suwarti sedang tidur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang Solopos.com himpun dari lokasi kejadian, Selasa (12/1/2021), rumah janda lansia yang akrab dengan sapaan Reso Suwarti atau Mbah Reso itu roboh total. Tetapi hanya rumah bagian depan yang roboh total.

Pajero Hilang Kendali dan Terhempas Di Tol Sragen, Pengemudinya Meninggal Dunia

Ekspedisi Mudik 2024

Rumah bagian belakang milik perempuan lansia Karanganyar itu tidak ikut roboh tetapi kondisinya memprihatinkan. Atap rumah bagian belakang sudah disangga tiga bambu sejak beberapa tahun terakhir.

Keponakan Mbah Reso, Surono, 51, yang juga Ketua RT 001 dan tinggal di belakang rumah Mbah Reso, saat wawancara dengan Solopos.com, mengatakan sejak 1999, Mbah Reso tinggal seorang diri.

Enggan Pindah

Hal itu karena janda lansia itu enggan diboyong anaknya, Suyamto, 55, ke Kota Solo. Anak semata wayang Mbah Reso itu menikah dan tinggal di Kota Solo bersama istri dan anaknya. Janda itu pernah menyampaikan enggan pindah rumah sampai maut menjemput.

Jam Buka Usaha Kuliner Solo Tak Dibatasi Selama PSBB, Ini Komentar Gubernur Ganjar

Mbah Reso sedang tidur pada rumah bagian depan saat rumah perempuan Karanganyar roboh, Senin malam. Dipannya berada dekat tembok bagian tengah rumah, tidak jauh dari pintu yang menghubungkan rumah bagian depan dengan bagian belakang.

Saat kejadian, Surono berada di rumahnya. Ia mengingat kejadian Senin pukul 22.00 WIB itu. "Malam jam 22.00 WIB itu ada suara 'grubyuk'. Saya kira itu suara kereta api kan rumah saya dekat rel kereta api. Tahu-tahu tetangga sebelah rumah lari-lari ke rumah saya. Ia memberi tahu rumah Mbah Reso ambruk. 'Pak RT, Pak RT, rumahe Mbah Reso ambruk'," ujar Surono menceritakan kondisi Senin malam.

Saat itu, Surono menduga rumah bagian belakang yang ambruk mengingat bagian atap rumah sudah disangga tiga bambu. Begitu sampai rumah Mbah Reso, Surono kaget karena rumah bagian depan lah yang ambruk.

Jam Buka Usaha Kuliner Solo Tak Dibatasi, Satgas Covid-19: Langgar Prokes, Bubarkan!

Atap rumah bagian depan milik perempuan Karanganyar itu roboh total. Surono menduga atap ambruk dari bagian tengah, tepatnya bagian kuda-kuda. Matanya berkaca-kaca saat menceritakan perasaannya kala itu.

Dengar Teriakan

"Gelap, tidak ada lampu. Mbah Reso tidur di depan. Saya bingung mencari Mbah Reso. Kemudian saya pakai senter menyorot lokasi di mana Mbah Reso tidur. Saya sudah pasrah kalau Mbah Reso meninggal karena tertimpa atap. Enggak lama kemudian, saya dengar suara teriakan 'aduduh, aduduh, tulung, tulung'. Seketika saya mengucapkan syukur [kepada Tuhan]," ujarnya sembari menunjukkan tempat tidur Mbah Reso.

Surono bersama dua orang tetangganya berupaya mengeluarkan Mbah Reso dari bawah reruntuhan. Evakuasi memakan waktu 15 menit karena mereka harus sedikit mengangkat reruntuhan atap agar bisa mengeluarkan Mbah Reso.

Perubahan SE PSBB Solo Mendadak Membingungkan Pemasok Makanan PKL Wedangan

Saat proses evakuasi itulah Mbah Reso mengalami luka pada pelipis bagian kiri. Janda tua Karanganyar yang tertimpa rumah roboh itu dibawa ke Puskesmas Jaten untuk mendapat pertolongan. Untuk sementara, Mbah Reso tinggal di rumah Surono.

"Jadi Mbah Reso tidak tertimpa seluruh atap karena tidur dekat tembok. Padahal atap rumah bagian depan roboh. Rumah itu sudah ada mungkin sejak 1990-an atau 1980-an. Setahu saya belum pernah renovasi. Mbah Reso hanya meminta bantuan untuk menambal genting bocor saat musim hujan. Selebihnya tidak ada renovasi," ungkapnya.

Bantuan

Sebelum pindah ke rumah bagian depan, Mbah Reso tidur di salah satu ruangan di rumah bagian belakang. Ia memutuskan pindah ke rumah bagian depan karena takut tertimpa atap rumah bagian belakang.

Awal PSBB, Kasus Positif Covid-19 Solo Tembus 5.854 Orang, 302 Meninggal

Namun, atap rumah bagian depan malah roboh. Anak Mbah Reso, Suyamto, mengaku akan membenahi rumah ibunya. Ia akan merobohkan rumah bagian depan dan membersihkan bekasnya. Suyamto mengaku menggunakan dana pribadi.

"Rumah ini ukuran 8 meter x 11 meter. Dua bagian rumah. Rencana mau saya rapikan. Rumah bagian depan dan dapur bagian samping dirobohkan. Dapur itu sudah roboh duluan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jetis, Nur Wibowo, menyampaikan akan mengalokasikan dana dari APB Desa untuk membantu pembangunan kembali rumah Mbah Reso. Tetapi, ia belum dapat menyebutkan nominal bantuan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya