SOLOPOS.COM - Penumpang naik ke BRT Trans Jateng di Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (3/11/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, WONOGIRI — Bus rapid transit (BRT) Trans Jateng koridor II Solo-Wonogiri yang bakal beroperasi Agustus 2023 dinilai akan meningkatkan kunjungan wisata di Wonogiri. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri belum mempunyai rencana layanan integrasi antara BRT Trans Jateng dengan objek-objek wisata di Wonogiri.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, mengatakan BRT Trans Jateng Solo-Wonogiri akan memudahkan orang berkunjung ke Wonogiri. Kunjungan wisata di Wonogiri akan meningkat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab Wonogiri harus menangkap peluang tersebut dengan memberikan fasilitas penunjang. Tujuannya, agar sektor pariwisata dapat terdongkrak.

“Iya memang itu [BRT Trans Jateng] bisa menjadi peluang meningkatkan sektor wisata di Wonogiri. Sayang kalau ini tidak dimanfaatkan. Kemarin, kami sudah bilang ke Dinas Perhubungan [Dishub] Wonogiri agar dapat memanfaatkan itu,” kata Heru saat dijumpai Solopos.com di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Rabu (7/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Heru, perlu ada angkutan feeder yang bisa mengantarkan orang datang dari luar Wonogiri, baik yang menggunakan BRT Trang Jateng maupun kereta api ke objek-objek wisata di Wonogiri. Hal itu bisa diwujudkan dengan menggandeng angkutan kota (angkuta) Wonogiri yang saat ini sudah beroperasi.

Baca Juga: Sempat Menolak, Paguyuban Sopir Wonogiri Setujui BRT Trans Jateng Beroperasi

“Karena kalau tidak, sangat disayangkan. Ini peluang besar bagi Wonogiri. Jadi harus ada fasilitas penunjangnya. Jangan sampai mereka yang datang ke Wonogiri malah bingung mau ke mana karena tidak tahu dan tidak ada transportasinya menuju objek wisata. Selain angkutan feeder, peta wisata Wonogiri juga harus disiapkan sebagai panduan bagi para wisatawan,” ucap Heru.

Kepala Dishub Wonogiri, Waluyo, menyampaikan saat ini masih fokus pada goal pengoperasian BRT Trans Jateng koridor II Solo-Wonogiri. Setelah BRT Trans Jateng berhasil beroperasi, akan dilakukan pengembangan, termasuk pengembangan angkutan yang terintegrasi.

Pemerintah akan mengoptimalkan angkuta yang sudah ada guna mengantar para wisatawan berkunjung ke objek-objek wisata Wonogiri.

Baca Juga: BRT Trans Jateng Pun Tak Bikin Goyah Penumpang Bus Bumel Solo-Wonogiri

“Sementara, akan mengoptimalkan angkuta itu. Justru itu nanti yang akan kami dorong agar angkuta bisa lebih bergairah lagi. Tapi saat ini, kami masih fokus pada target pengopersian Trans Jateng itu dulu,” kata Waluyo kepada Solopos.com di Kantor Dishub Wonogiri, Rabu.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan saat ini lebih memikirkan dampak yang akan timbul kepada pelaku usaha transportasi dengan adanya BRT Trans Jateng trayek Solo-Wonogiri. Hingga saat ini, Pemkab Wonogiri belum menerima detail engineering design (DED) dari Dishub Jateng sebagai pengelola BRT Trans Jateng.

“Aspek teknisnya belum ada penjelasan detail dari Dishub Jawa Tengah, itu bukan menjadi otoritas kami. Maka nanti, kami akan lihat dulu shelter utama di mana. Kedua, ketiga, di mana. Baru nanti akan kami koneksikan dengan pelaku transportasi lokal,” kata Jekek, sapaan akrabnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya