SOLOPOS.COM - Bus Rapid Transit (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Bus Rapid Transit (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO-Jajaran Komisi III DPRD Kota Solo mendukung rencana Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mengajukan anggaran untuk pengadaan armada bus rapid transit (BRT) melalui APBD kota. Penyediaan sarana transportasi massal yang memadai oleh Pemerintah Kota (Pemkot) dinilai masih diperlukan di Kota Bengawan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Honda Hendarto, mengemukakan rencana pengajuan anggaran untuk pengadaan armada BRT melalui APBD kota, telah disampaikan Dishubkominfo saat rapat kerja dengan Komisi III beberapa waktu lalu. Rencana itu mempertimbangkan masukan dari pemerintah pusat, agar dalam hal penyediaan sarana transportasi massal untuk masyarakat, Pemkot tidak tergantung kepada pemerintah pusat semata.

“Sebab pernah disinggung oleh pemerintah pusat, agar Pemkot jangan hanya mengandalkan bantuan pemerintah pusat saja, melainkan juga bisa tetap ada partisipasinya, yakni dengan mengalokasikan sendiri anggaran untuk pengadaan armada BRT ini secara mandiri,” ujar Honda ketika ditemui wartawan di Gedung Dewan, Rabu (13/6/2012).

Terkait rencana Dishubkominfo tersebut, Honda menyebutkan setidaknya dibutuhkan 10 unit BRT untuk membuka dua koridor. Sayangnya, Honda mengaku tidak ingat berapa nilai anggaran yang akan diajukan oleh Dishubkominfo dalam APBD nanti.

“Yang jelas rencananya untuk pengadaan 10 unit BRT dulu, karena armada-armada tersebut untuk melayani trayek dua koridor baru yang akan dibuka nantinya,” imbuh dia.

Sementara untuk total tujuh koridor yang akan dibuka di Kota Bengawan ini, Honda memperkirakan kebutuhan armada BRT nantinya mencapai 50 unit.

Anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Muhammad Al Amin, mengakui Solo masih membutuhkan armada BRT tambahan untuk melayani sejumlah trayek. “Ya memang di Solo ini masih membutuhkan sarana transportasi umum untuk melayani masyarakat di beberapa jalur. Tentunya selain BRT, sebenarnya masih dibutuhkan pula jenis angkutan kota (angkot),” kata Amin.

Anggota Komisi III lainnya, Abdullah AA, menilai Solo lebih membutuhkan jenis transportasi massal yang berukuran lebih kecil seperti BRT dibandingkan jenis railbus. Sehingga menurutnya, akan lebih baik jika pemerintah pusat menambah lagi jumlah BRT untuk Solo. Apalagi ke depan, Pemkot akan membuka enam koridor baru yang akan dilalui BRT Batik Solo Trans (BST).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya