Ada satu kebiasaan buruk Jon Koplo yang sulit dihilangkan, yaitu ngrokok-nya tiada henti. Nglepus kaya sepur kluthuk. Ke mana-mana mulutnya selalu kemebul, termasuk ketika membeli sabut kelapa di tempat Tom Gembus beberapa waktu lalu. Pulangnya, sambil nggenjot sepeda berisi sabut kelapa di bronjongnya, Koplo tetap klepas-klepus menikmati rokok di sepanjang perjalanan.
Ketika rokok habis, dengan cueknya Koplo pun membuang tegesan-nya ke belakang …mak berrr… begitu bunyinya.
Tapi celakanya, puntung rokok itu bukannya jatuh di jalan melainkan mampir di bronjongnya yang penuh dengan sabut kelapa. Ya, keruan saja si api pun mendapat tempat yang layak untuk berkembang biak. Ditambah tiupan angin seiring laju sepeda, si jago merah makin membesar tanpa diketahui Jon Koplo. Koplo baru menyadari keadaannya ketika berpapasan dengan Gendhuk Nicole, tetangganya. “Pak Koplooo… Bronjongmu kobooong…!” teriaknya.
Koplo baru menoleh ke belakang dan badalaaa…!!! Buru-buru ia mematikan api dengan air selokan. Beruntung, sebagian sabut kelapanya masih bisa diselamatkan. Yang tidak beruntung, sampai di rumah ia diomeli istrinya lantaran sembrono dan teledor.
Muhammad Sopan Santoso, RT 003/RW 006, Sumber, Banjarasri, Solo