SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Probolinggo–Aktivitas Gunung Bromo masih bergejolak. Setelah meletus, Minggu (19/12) pukul 10.17 WIB, gunung eksotik di Probolinggo ini meletus lagi sekitar pukul 02.06 WIB dini hari tadi, Senin (20/12). Ketinggian abu vulkanik sekitar 1.500 meter.

“Letusannya lebih kecil dari pada kemarin. Dari data yang kita kumpulkan, mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB hanya sekali letusan dengan amplitudo antara 40 sampai 50 mm,” kata pengamat Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemorolawang, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolingo, Mulyono saat dihubungi.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Pada saat terjadi letusan Gunung Bromo, ketinggian abu vulkanik setinggi sekitar 1.500 meter. Abu vulkanik berwarna kecoklatan terbawa angin menuju ke arah timur atau ke kawasan Kabupaten Lumajang.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hujan abu bisa saja terjadi, tapi kita tidak bisa mengamati sampai sejauh mana hujan abu itu terjadi,” tuturnya.

Ia menambahkan, sampai saat ini, aktivitas Gunung Bromo masih berlangsung. Gempa tremor masih terus-menerus dengan amplitudo antara 10 sampai 25 mm.

Saat ditanya tentang kemungkinan status Gunung Bromo dari siaga menjadi awas, Mulyono tidak bisa memastikannya.

“Semua perkembangan Gunung Bromo kita laporkan ke Bandung. Sekarang jarak amannya masih tetap radius 2 KM. Kalau masyarakat mematuhi, kemungkinannya aman semua,” jelasnya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya