SOLOPOS.COM - Brokoli/detikcom

Brokoli/detikcom

JAKARTA—Beberapa sayuran diketahui memiliki manfaat perlindungan terhadap penyakit, sebagai contoh brokoli. Sayuran hijau ini ternyata mengandung senyawa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat leukemia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sunsum tulang dalam tubuh manusia memproduksi tiga tipe sel darah, diantaranya sel darah putih yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh melawan infeksi. Sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke dalam tubuh. Platelet bagian kecil sel darah yang membantu pembekuan darah.

Ekspedisi Mudik 2024

Leukemia terjadi jika penyakit kanker menyerang sel-sel darah putih. Penyakit ini ditandai oleh beberapa gejala seperti mudah terserang penyakit, infeksi, anemia, pendarahan, nyeri tulang dan persendian, nyeri perut, pembengkakan kelenjar limpa, dan kesulitan bernafas.

Para peneliti yang telah mempelajari senyawa yang terkonsentrasi dalam brokoli dan sayuran lainnya menyatakan bahwa senyawa tersebut mungkin mampu melindungi seseorang dari leukemia. Menurut uji laboratorium, senyawa tertentu dalam brokoli dapat menurunkan jumlah sel-sel leukemia akut lymphoblastic.

“Leukemia lymphoblastic akut adalah jenis kanker sel darah putih yang umum terjadi pada anak-anak. Tingkat kesembuhan pada tingkat ini dapat mencapai 80 persen, tetapi beberapa anak mungkin tidak menanggapi pengobatan dan membutuhkan pengobatan alternatif,” kata Daniel Lacorazza, penulis studi tersebut dan seorang asisten profesor patologi dan imunologi, di Baylor College of Medicine.

Lacorazza dan rekan-rekan peneliti lainnya fokus untuk memurnikan sulforaphane, senyawa alami yang ditemukan dalam brokoli dan diyakini memiliki sifat pencegahan dan terapi pada tumor padat. Para peneliti yang dipimpin oleh Koramit Suppipat, menerapkan senyawa tersebut pada sel leukemia manusia yang telah diinkubasi.

Sel-sel kanker tersebut mati setelah mendapatkan terapi senyawa sulforaphane, sedangkan sel yang sehat yang diperoleh dari donor sehat tidak terpengaruh sama sekali. Studi ini juga telah diujikan pada tikus dan menunjukkan hasil yang sama.

“Sulforaphane merupakan produk alami, namun apa yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk terkonsentrasi yang telah dimurnikan. Jadi makan brokoli saja seperti biasa, mungkin tidak akan memiliki efek yang sama seperti apa yang Anda lihat di laboratorium,” kata Lacorazza, seperti dikutip detikcom dari health.india, Senin (17/12/2012).

Harapannya, berdasarkan hasil studi ini, kelak dapat diciptakan pengobatan alternatif terhadap leukemia dengan memanfaatkan brokoli yang mungkin akan lebih murah dari obat-obatan leukemia yang telah ada. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science ONE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya