Solopos.com, JAYAPURA — Kematian Briptu Hedar, anggota Polda Papua yang sempat disandera kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, Senin (12/8/2019), dipastikan karena luka tembak yang dideritanya.
“Memang benar Briptu Hedar meninggal karena ditembak,” kata Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja di Jayapura, Selasa (13/8/2019).
Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini
Kapolda yang mengaku sedang berada di dalam pesawat menuju Timika mengatakan, ada sejumlah luka tembak ditubuh korban. Jenazah almarhum Briptu Hedar saat ini sudah dievakuasi ke Timika, Papua, dengan menggunakan pesawat Twin Otter milik Ribut Air.
Tewasnya Briptu Heidar berawal saat korban bersama Bripka Alfonso Wakum, Senin (12/8/2019) sekitar pukul 11.00 WIT, mengendarai sepeda motor melintas di sekitar Kampung Usir, dekat Kampung Mudidok.
Saat mereka melintas, seorang warga memanggil nama korban sehingga keduanya berhenti dan korban datang menghampiri warga sipil tersebut. Namun tiba-tiba dari dalam semak belukar muncul sekelompok warga yang diduga anggota kelompok bersenjata Papua dengan membawa senjata api lengkap menangkap korban dan membawanya tanpa bisa melakukan perlawanan.
Sedangkan rekannya, Bripka Wakum, melihat insiden tersebut langsung menjatuhkan diri dan bersembunyi. Ketika situasi dianggap aman, Wakum langsung menuju ke Polsek Ilaga untuk melaporkan insiden yang mereka alami.