SOLOPOS.COM - Ilustrasi stunting (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa teknik analisis nuklir bisa digunakan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Simak ulasannya di info sehat dan tips parenting kali ini.

Sebagaimana diketahui stunting masih menjadi masalah di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di wilayah Soloraya. Berdasarkan data hasil survei yang dikeluarkan BKKBN, pada tahun 2022 angka stunting di Indonesia mencapai 24,4 persen. Angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO yakni 20 persen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lalu bagaimana cara teknik analisis nuklir bisa atasi masalah stunting di Indonesia? Teknik analisis nuklir adalah metode yang dikembangkan dan dimanfaatkan untuk identifikasi elemen-elemen dari sampel material yang ingin diuji. BRIN Indonesia melalui akun Instagram @brin_indonesia menjelaskan mengenai peran teknik analisis nuklir dalam mengatasi stunting dan apa saja kelebihannya.

BRIN melalui Pusat Riset Teknologi Deteksi Radiasi dan Analisis Nuklir mampu mendeteksi kandungan nutrisi pada sebuah makanan melalui teknik analisis nuklir. Dalam analisis nuklir ini, memanfaatkan teknologi berbasis nuklir dan radiasi pengion yaitu metode Neutron Activation Analysis, X-Ray Fluorescence, Accelerator Based Ion Beam Technique, serta metode yang lebih kompleks yaitu Synchotron Radiation Technique.

Baca Juga: Masih Ada 4.917 Penderita Stunting, Ini Langkah Pemkab Wonogiri

Teknik ini memiliki sejumlah kelebihan berikut ini seperti dikutip dari Bisnis.com pada Rabu (6/7/2022):

– Simultan

– Tidak merusak

– Selektif-sensitif

-Tidak perlu sampel yang banyak

– Efektif dari segi waktu

Hasil dari teknis analisis nuklir adalah penentuan komposisi zat gizi khususnya mineral mikro dan makro. Data riset tersebut nantinya akan digunakan sebagai informasi, atau evaluasi status gizi bahan pangan dan asupan anak sekolah maupun baduta (anak di bawah usia dua tahun) sebagai langkah awal asesmen kecukupan gizi.

Baca Juga: Duh, Angka Balita Pendek di Sragen Tertinggi Keempat di Soloraya

Stunting merupakan suatu kondisi terganggunya tumbuh kembang anak yang biasanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, infeksi berulang, atau stimulasi psikologis yang kurang memadai. Permasalahan stunting pada penduduk Indonesia merupakan hal yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Pemerintah telah menetapkan target penurunan kasus stunting dalam negeri adalah 3,5% per tahun.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul BRIN: Stunting di Indonesia Bisa Dicegah dengan Teknologi Nuklir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya