SOLOPOS.COM - BRIN melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) kembangkan mobil listrik otonom. (BRIN.go.id)

Solopos.com, BANDUNG — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) tengah melakukan pengembangan kendaraan bersifat otonom atau tanpa pengemudi bertenaga listrik atau mobil listrik.

Penggunaan listrik sebagai pengganti bahan bakar fosil diharapkan akan membuat moda transportasi ramah lingkungan dan mendekati zero-carbon. Saat ini BRIN sudah membuat kendaraan listrik bersifat semi otonom, yaitu pengemudian jarak jauh atau teleoperation.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tim peneliti merancang dan membangun dari awal platform kendaraan listrik satu penumpang. Secara global, kendaraan listrik masa depan untuk perkotaan memang dirancang untuk satu atau dua penumpang. Kendaraan ini sering disebut sebagai micro electric vehicle,” jelas Plt Kepala Pusat Tenaga Listrik dan Mekatronik atau Koordinator PRN Kendaraan listrik, Haznan Abimanyu dikutip dari Brin.go.id.

Baca juga: Kapan Pelat Putih Kendaraan Bermotor Diterapkan, Bikin Penasaran

Micro Electric Vehicle – Teleoperated Driving System (MEVi – TDS) sebutan untuk kendaraan listrik yang dibuat dan dikemudikan dari jarak jauh. Secara desain simply futuristic dengan 4 lampu LED di bagian depan, lampu rem berbentuk oval, serta 6 lampu LED membentuk segitiga sebagai lampu sein.

Di bagian kap atas, ditambahkan lampu rotator berwarna amber yang akan menyala sebagai alarm jika terjadi kegagalan fungsi dari teleoperation. Memiliki dimensi panjang 1.475 mm, lebar 990 mm dan tinggi 1.470 mm. Berat sekitar 80 kg, velg 8 inc, jarak sumbu roda 1.150 mm dengan ground clearance 70 mm.

Menggunakan baterai lithium ion 48 Volt 12 Ah dengan pemakaian maskimal 46 menit dan kecepatan maksimal 10,88 km per jam. MeVi – TSD menggunakan motor BLDC (motor brushless dc) 750 Watt, tenaga 1 HP, torsi 2,36 Nm yang mampu mengangkat beban hingga 600 Kg.

Dilengkapi 6 sensor ultrasonik sebagai sensor jarak, sensor IMU untuk orientasi kendaraan, GPS untuk posisi secara tepat dan 4 buah kamera yang berfungsi sebagai vision. Pusat pengendali menggunakan Nvidia Jetson AGX Xavier di command station menggunakan jaringan WiFi AC.

Mobil Listrik BRIN
Ruang kendali mobil listrik otonom yang dikembangkan BRIN. (BRIN.go.id)

Baca juga: Anda dan Keluarga Ingin Naik Mobil Listrik Solo, Begini Caranya

Di command station, perangkat keras digunakan untuk memberi komando kepada kendaraan. Dengan menggunakan workstation dilengkapi GPU yang digunakan untuk memproses kiriman data dari kendaraan. “Selain itu dilengkapi juga simulator lengkap dengan driving force wheel-nya serta memakai 3 monitor ditopang oleh free standing triple monitor stand,” tutur Haznan.

Kendaraan ini bisa digunakan, seperti di kebun raya, objek wisata, kawasan perumahan, industri, dan perkantoran, yang dapat digunakan sebagai feeder untuk transportasi masal yang lain, dan sejenisnya. Melihat potensi penggunaanya diharapkan ada kerja sama dengan pihak ketiga.

“Dengan adanya kerja sama dengan berbagai mitra diharapkan dapat memacu dan memberikan semangat kepada tim pengembang, selain scientific output berupa publikasi ilmiah dan hak kekayaan intelektual, juga dapat menghasilkan karya yang dapat diimplementasikan,” jelas Plt. Kepala Organisasi Riset IPT BRIN, Budi Prawara.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya