SOLOPOS.COM - Ilustrasi bright gas atau elpiji kemasan tabung isi 5,5 kg produksi PT Pertamina. (Rachman/JIBI/Bisnis)

Bright Gas atau elpiji kemasan tabung isi 5,5 kg bakal dipopulerkan Pertamina di kalangan PNS Solo.

Semarangpos.com, SEMARANG PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berusaha memopulerkan penggunaan liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) kemasan tabung isi 5,5 kg atau Bright Gas di kalangan masyarakat. Salah satu upaya Pertamina itu adalah dengan mengajak para pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk menggunakan elpiji non subsidi tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

” Senin [21/11/2016], kami akan mengajak PNS Pemkot Solo mendeklarasi penggunaan elpiji non subsidi itu,” ungkap Sales Executive LPG Industri Pertamina MOR IV Jateng-DIY, M. Ali Akbar Felayati, kepada wartawan di Cirebon, Jumat (18/11/2016) malam. Dengan dideklarasi itu, Pertamina berharap penggunaan elpiji non subsidi kemasan tabung brjapasitas 5,5 kg yang dipopulerkan dengan nama dagang Bright Gas bisa menggeser elpiji melon atau kemasan tabung warna hijau yang berkapasitas 3 kg.

Saat ini, penggunaan elpiji 3 kg memang tinggi karena lebih populer di kalangan masyarakat dibandingkan dengan elpiji 5,5 kg atau Bright Gas. Hal ini dikarenakan elpiji 3 kg masih mendapat subsidi dari pemerintah, sehingga harganya jauh lebih murah dibanding kemasan elpiji lainnya. Harga elpiji 3 kg di pasaran berkisar Rp17.000 -Rp19.000, sementara Bright Gas 5,5 kg dibanderol sekitar Rp60.000.

“Memang harganya [elpiji 3 kg] lebih murah karena masih disubsidi pemerintah. Tapi, subsidi itu kan untuk masyarakat prasejahtera, kalau untuk PNS atau masyarakat menengah seharusnya memakai elpiji kemasan 5,5 kg atau bright gas,” sambung Manajer Humas Pertamina MOR IV, Suyanto.

Suyanto menambahkan sebagai operator elpiji, Pertamina tidak bisa membatasi penggunaan elpiji bersubsidi di tengah masyarakat. Meski demikian, dengan deklarasi Bright Gas bagi PNS itu setidaknya bisa menumbuhkan moral masyarakat menengah ke atas, terutama PNS untuk tidak membeli elpiji bersubsidi.

Deklarasi penggunaan elpiji non subsidi di kalangan PNS ini merupakan kali kelima digelar Pertamina dengan menggandeng pemerintah kabupaten atau kota di Jateng. Sebelumnya, deklarasi serupa pernah digelar Pertamina dengan menggandeng Pemkot Semarang, Pemkab Semarang, Pemkab Pati dan Pemkot Salatiga.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya