Karanganyar (Espos)--Badan Pusat Statitisk (BPS) Karanganyar menyediakan petugas khusus guna sensus penduduk di Desa Anggrasmanis, Jenawi. Hal itu menyusul penolakan 20 kepala keluarga (KK) di lingkungan setempat didata pencacah lapangan (PCL) pria.
Kepala BPS Karanganyar, Sunardi, menjelaskan penolakan tersebut karena warga meminta PCL yang dikirim perempuan. Selama sensus tahap I, mereka tidak bersedia memberi keterangan kepada petugas laki-laki dengan berbagai alasan, di antaranya sibuk bekerja atau tidak mempunyai cukup waktu.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Semua yang menolak perempuan, mungkin karena kepala keluarga sedang tidak berada dirumah. Tetapi setelah dicarikan petugas wanita, kegiatan sensus yang terhenti akhirnya berlanjut dan berjalan lancar seperti di daerah-daerah,” ungkapnya ketika ditemui wartawan belum lama ini.
Sunardi menyatakan pihaknya akan menugaskan PCL yang sama dalam pelaksanaan sensus penduduk tahap II mulai Minggu (9/5). Upaya itu guna mengantisipasi berulangnya permasalahan serupa di Desa Anggrasmanis. Terlebih, ujarnya, selama pencacahan lengkap petugas harus meminta data lebih banyak.
try