SOLOPOS.COM - Ilustrasi survei. (antaranews.com)

KARANGANYAR — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karanganyar merekrut sebanyak 1.522 petugas untuk melakukan home visit secara door to door.

Para petugas ini akan diterjunkan mendata kondisi sosial ekonomi 306.000 keluarga yang menjadi sasaran pendataan tersebut. Mereka disebar di 117 kelurahan dan desa di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPS Karanganyar, Dewi Tri Rahayu mengatakan pihaknya merekrut ribuan petugas berstatus kontrak untuk mendata kondisi sosial ekonomi warga. Dia mengtakan ada 1.700-an pelamar yang lolos administrasi. Mereka lantas mengikuti tes wawancara dan akan dipilih 1.522 orang untuk menjadi petugas pendata sosial ekonomi.

“Bagi yang lolos menjadi mitra BPS akan dilatih mencacah data di Solo mulai 10-13 Oktober ini,” katanya, Minggu (18/9/2022).

BPS membagi empat gelombang pelatihan untuk 1.522 mitra kerjanya tersebut. Para petugas ini akan disebar sesuai wilayah domisili karena mengetahui benar kondisi warga setempat.

Baca Juga: Mantab! Lintasan Lari 6 Km CommuteRun Dilibas Peserta dalam 22 Menit

Pendataan sosial ekonomi akan dilakukan serentak se-Indonesia mulai 15 Oktober-14 November mendatang. Di Karanganyar terdapat 306.000 keluarga sasaran pendataan. Pengumpulan data akan menggunakan metode wawancara langsung dengan mendatangi keluarga di rumahnya.

“Metode pengumpulan data dan pelaporan menggunakan alat tulis dan kertas. Kita lakukan secara manual,” katanya.

Dia mengatakan BPS tak memakai aplikasi berbasis teknologi informasi. Namun dilakukan secara manual dengan melakukan wawancara langsung ke keluarga sasaran. Hasil pendataan ini nantinya akan  menjadi database perlindungan sosial yang dipakai Bappenas.

Baca Juga: Djarum Foundation Rehab Panti Asuhan Anak Seribu Pulau di Karanganyar

Targetnya menjadi satu data Indonesia yang dipakai baik kementrian atau instansi manapun dalam melaksanakan program kerjanya.

“Wawancara secara virtual maupun sambungan telepon tidak dibenarkan. BPS akan melacak keberadaan petugas saat wawancara home visit dengan aplikasi Geotag,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya