SOLOPOS.COM - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono (Bisnis.com-BPS)

Solopos.com, JAKARTA–Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami inflasi 1,17% pada September 2022 (month-to-month/mtm).

Hal ini membuat laju inflasi secara tahunan (year-on-year) sudah menembus 5,95%.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Inflasi September sebesar 1,17%, tertinggi sejak Desember 2014,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Senin (3/10/2022).

Dia mengatakan secara tahunan inflasi September 2022 mencapai 1,17% dan secara tahun kalender 5,95%.

Adapun, komoditas utama penyumbang inflasi adalah harga BBM, beras dan angkutan dalam kota.

Margo mencatat Bukittinggi menjadi kota dengan inflasi tertinggi dengan penyumbang utama BBM dan beras.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan tekanan inflasi akan terus mengalami peningkatan ke depan.

Hingga akhir 2022, inflasi diperkirakan akan mendekati level 5%. Tahun depan, Perry mengatakan tingkat inflasi juga berisiko melebihi level 4%, seiring dengan ketidakpastian global yang masih sangat tinggi.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan tingkat inflasi pada September 2022 sebesar 5,88% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Secara bulanan, tingkat inflasi diperkirakan sebesar 1,10% (month-to-month/mtm).

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Wahyu Agung Nugroho mengatakan tingginya inflasi pada September 2022 terutama disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah pada awal bulan lalu.

“Inflasi tahunan September 2022 diperkirakan 5,88% untuk September ini atau 1,1% secara bulanan, ini komponennya mostly dari kenaikan harga bensin yang menyumbang 0,91% terhadap inflasi,” katanya, Sabtu (1/9/2022).

Wahyu mengatakan dampak dari kenaikan harga BBM juga mulai terlihat pada kenaikan tarif transportasi dalam kota dan transportasi antarkota.

Berdasarkan Survei Pemantauan Harga BI, tarif angkutan dalam kota menyumbang inflasi sebesar 0,06% mtm dan angkutan antar kota menyumbang inflasi sebesar 0,02% mtm.

Wahyu memperkirakan dampak dari kenaikan harga BBM terhadap kenaikan inflasi masih akan berlanjut hingga 2–3 bulan ke depan.

Sejalan dengan itu, laju inflasi inti juga diperkirakan terus meningkat ke depan. Selain akibat kenaikan harga BBM, inflasi inti juga terdorong sebagai dampak dari tingginya kenaikan inflasi pangan.

Dengan perkembangan tersebut, BI memperkirakan tingkat inflasi inti hingga akhir tahun akan mencapai kisaran 4,6%. Adapun, pada Agustus 2022 tingkat inflasi tercatat sebesar 4,69% secara tahunan, terutama dipengaruhi oleh inflasi komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebesar 6,84% yoy dan inflasi inti sebesar 3,04%.

Sementara itu, inflasi kelompok harga bergejolak (volatile food) tercatat masih tinggi pada level 8,93% yoy.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul BPS: Inflasi Tahunan September Tembus 5,95 Persen, Tertinggi Sejak Desember 2014

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya