SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)– Bank Perkreditan Rakyat (BPR) didorong untuk menjadi bank komunitas atau community bank di wilayah kerjanya. BPR pun diarahkan untuk tidak membuka cabang lintas provinsi.

Hal ini, disampaikan Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Solo, Yiyok T Herlambang, agar BPR yang mulai mendapat pesaing dari bank-bank umum bisa lebih fokus dalam membidik nasabah. “Dan dengan menjadi community bank, maka BPR akan lebih fokus dalam menggarap pasar yakni kalangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Yiyok, di sela-sela Penarikan Undian Tabungan Rakyat (Tara) periode XXXIV , di Hotel Lorin, Senin (26/9/2011).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Ia mengatakan, BPR mungkin tidak mampu berkompetisi langsung dengan bank umum. Karena, bank umum bisa menghimpun dana dari nasabah dengan lokasi yang jauh karena bank umum punya cabang di mana-mana. Sementara, ruang lingkup BPR sangat terbatas. Begitu pula dalam penyaluran kredit, dari segi nilai dan pangsa pasar bank umum bisa bergerak lebih luas.
“Karena itu BPR harus memiliki keunggulan komparasi dibanding bank umum, salah satunya menjadi community bank. Tentunya, hal ini diharapkan bisa mendorong share BPR dalam pemberian kredit ke UMKM.”

Ekspedisi Mudik 2024

Senada disampaikan Ketua Badan Kerjasama Tara Manunggal Abadi, Rachmad Ali. “BPR saat ini telah dikepung bank-bank umum.” Yang lebih parah, kata dia, masyarakat banyak yang belum bisa membedakan antara BPR dan lembaga keuangan nonbank, seperti badan kredit desa/kecamatan dan koperasi, yang juga menyalurkan kredit dan menghimpun dana masyarakat.

(haw)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya