SOLOPOS.COM - Asap sulfatara mengepul disertai guguran material vulkanik dari puncak gunung Merapi di foto dari Desa kaliurang, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021). (Antara Foto)

Solopos.com, SLEMAN — Hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi. Berdasarkan laporan per 6 jam, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi telah memuntahkan belasan kali guguran lava pijar.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan guguran lava pijar Merapi masih dominan ke arah Kali krasak dan Boyong. Jarak luncur lava pijar pada periode 23 Januari 2021 hingga pukul 06.00 WIB tadi maksimal sejauh 500 meter.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada periode hari ini per 6 jam dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB teramati guguran lava pijar sebanyan 17 kali. Jarak luncur 300 hingga 500 meter ke barat daya hulu Kali Krasak dan Boyong,” kata Hanik dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).

Bupati Sleman Positif Covid-19 Setelah Divaksinasi, Ini Tanggapan Kemenkes

Kepala BPPTKG Hanik menjelaskan secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, setelah pagi Merapi muntahkan guguran lava pijar.

“Visual gunung jelas. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah,” jelasnya dilansir dari Detik.com.

Selain lava pijar, untuk kegempaan di Merapi, tercatat ada 24 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-23 milimeter dan durasi 18,3-84,8 detik. Kemudian gempa hembusan sebanyak 4 kali dengan amplitudo 4-6 milimeter dan durasi 12,4-18,4 detik.

5 Rumah dan Gereja Rusak Akibat Gempa M 7,0 di Sulut

Kubah Lava Merapi

Lebih lanjut, Hanik menjelaskan saat ini volume kubah lava Merapi mencapai 104 ribu meter kubik. Laju pertumbuhan kubah lava rata-rata 8,6 kilometer kubik. Menurut Hanik, laju pertumbuhan kubah lava Merapi saat ini masih tergolong lamban.

“Pada tanggal 21 Januari 2021 volume kubah lava 2021 terukur sebesar 104.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan dalam satu minggu ini rata-rata 8.600 meter kubik per hari,” jelasnya.

“Pertumbuhan kubah lava ini kalau dibandingkan dengan saat 2006, pertumbuhan kubah lava 2021 ini kecil,” sambungnya.

Ini Penjelasan BPPTKG Soal Kondisi Terkini Merapi

Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Merapi di tingkat Siaga (Level III).

Potensi bahaya saat ini, menurut BPPTKG, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.

Kemudian lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya