SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DIY menemukan sebanyak 57,6 persen sampel jajanan yang dijual di sekitar Sekolah Dasar di Kota Jogja dan Kabupaten Bantul tidak aman untuk dikonsumsi. Sampel makanan yang diteliti kebanyakan tidak lulus uji mikrobiologi.

Kepala Seksi Layanan Informasi Konsumen Balai Besar BPOM DIY, Dwi Fitri Hatmoko mengatakan, sampel yang diteliti terdiri dari 170 makanan dan minuman yang dijajakan di 15 SD di Kota Jogja dan 19 SD di Kabupaten Bantul.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

“Hanya 72 sampel yang memenuhi syarat,” kata Dwi ketika ditemui di kantornya, Rabu (8/6). Sisanya, 98 sampel atau 57,6 persen jajanan sekolah tidak memenuhi syarat atau tidak aman. Jajanan sekolah yang tidak aman itu mengandung boraks, rodhamin B serta formalin.

Menurut dia, dari 98 sampel yang diuji secara kimiawi, tiga sampel bakso goreng dan cireng ditemukan mengandung boraks. Tiga sampel mie goreng juga ditemukan mengandung formalin. Sejumlah jajanan lain seperti kerupuk, es dawet, es puter serta wadah es krim ditemukan mengandung rodhamin B (zat pewarna).(Harian Jogja/Yodie Hardiyan)

Foto: Dwi Fitri Hatmoko

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya