SOLOPOS.COM - Warga mengurus BPJS di rumah sakit (JIBI/Harian Jogja/Jumali )

Harianjogja.com, JOGJA – Sejumlah pasien di Rumah Sakit Jogja mengaku bingung dengan penerapan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).  Padahal, mulai Rabu (1/1/2014), badan yang mengintegrasikan antara pemegang Jamsostek, Jamkesmas dan Askes itu sudah diterapkan.

Alhasil, para pasien pemegang ketiga kartu tersebut harus mengantre untuk bisa mendapatkan pelayanan. Tanpa bermigrasi ke BPJS, pelayanan yang biasa mereka terima saat menggunakan ketiga kartu tersebut tidak bisa dilakukan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Akibatnya terjadi antrean panjang di loket pelayanan pembuatan kartu BPJS.  “Saya antre sejak pukul 07.30 WIB. Tapi hingga pukul 09.00 WIB belum juga dipanggil,” kata Abdul Kadir, warga Pakualaman yang memegang kartu Askes kepada Harian Jogja, Kamis (2/1/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menilai BPJS justru telah membuat repot para pemegang tiga kartu tersebut. Apalagi, pihak rumah sakit sebelumnya belum mengumumkan mengenai persyaratan untuk mendapatkan pelayanan.

“Kami diminta fotocopy KTP dan sejumlah syarat lain. Padahal, sebelumnya tidak ada pengumuman. Akhirnya banyak warga yang telah antre terpaksa harus kelabakan mencari tempat fotocopy,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya