SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS (JIBI/Solopos/Dok.)

Ia memastikan tak ada isu pemalsuan kartu sehat yang beredar di Gunungkidul.

Harianjogja.com, WONOSARI—Ramai temuan pemalsuan kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang tengah terjadi di provinsi Jawa Barat beberapa waktu yang lalu menjadi bahan antisipasi bagi daerah, salah satunya Gunungkidul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Operasional BPJS Gunungkidul, Syarifatun Kurniaekawati mengatakan bahwa di Gunungkidul sendiri sebutan kartu BPJS telah dialih nama menjadi Kartu Indonesia Sehat (KIS). Ia memastikan tak ada isu pemalsuan kartu sehat yang beredar di Gunungkidul.

“Hingga saat ini tidak ada informasi ataupun laporan dari masyarakat terkait dengan pemalsuan kartu. Saya kira akan kecil kemungkinannya terjadi di Gunungkidul,” kata dia, Rabu (27/7/2016).

Untuk pembuatan kartu BPJS palsu menurutnya membutuhkan jaringan khusus dan sangat keci kemungkinannya di Gunungkidul. Meskipun begitu, ia tetap memberikan peringatan dini kepada masyarakat agar waspada terkait peredaran kartu palsu tersebut. Ia menjelaskan, apabila dalam KIS terdapat sejumlah ciri-ciri yang dapat dicermati secara langsung oleh pemegang kartu KIS.

Disebutkannya beberapa ciri antara lain kartu KIS berbentuk laminasi menyerupai ATM, memiliki gambar kepulauan Indonesia, selain itu juga tertera barcode khusus pada masing-masing KIS. Ciri-ciri umum tersebut kadang masih dapat dilewatkan oleh masyarakat, oleh karena itu disediakan pula alat deteksi online yakni berupa aplikasi yang dapat diunduh melalui android.

“Cara mengetahui asli atau palsu dengan mengeceknya bisa pada aplikasi bpjs kesehatan mobile,” kata dia.

Syarifatun menjelaskan bahwa masyarakat dapat mandiri untuk mendeteksi keaslian kartu. Masyarakat dapat mengetikkan nomor kartu pada aplikasi, lalu secara otomatis akan muncul identitas diri jika kartu dinyatakan terdaftar atau aktif. Pihak puskesmas ataupun layanan kesehatan di setiap daerah akan secara otomatis menjadi pemantau jika ada peredaran kartu palsu. Ia pun menghimbau peserta mandiri untuk mendaftarkan diri secara mandiri tanpa menggunakan calo. Masyarakat nantinya mendapatkan edukasi penggunaan serta kewajiban membayar iuran rutin.

Sementara itu, Panit Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino pun mengatakan pihaknya belum menerima laporan terkait adanya kartu BPJS palsu di Gunungkidul. Meskipun begitu, ia tetap menghimbau kepada masyarakat apabila menemukan kasus pemalsuan kartu BPJS maka pihaknya siap menerima laporan dari masyarakat dan menindaklanjutinya.

“Belum ada yang melapor, kalaupun ada silahkan datang ke Polsek ataupun ke Polres. Kami siap melayani,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya