SOLOPOS.COM - Wabup Sragen Suroto menyerahkan bantuan sembako secara simbolis kepada perwakilan SBSI 1992 Sragen di Ruang Rapat Wabup Sragen, Selasa (26/4/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sragen membagikan 80 paket sembako kepada anggota Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992, Selasa (26/4/2022). Pembagian sembako ini dalam rangka peringatan Hari Buruh  (May Day) dan bagian dari rangkaian Festival Pekerja Tahun 2022 dengan mengangkat tema Pulih Bersama Pekerja Indonesia.

Puluhan paket sembako itu diserahkan secara simbolis oleh Wabup Sragen Suroto dan disaksikan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Muh. Yulianto dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Sragen, Amalia Ayuni. Dalam kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaan Sragen juga menyerahkan santunan klaim jaminan kematian (JKM) kepada warga Sukorejo, Sambirejo, Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Amalia menerangkan program Festival Pekerja 2022 digelar untuk membantu para buruh yang terkena dampak pandemi Covid-19. Pemberian sembako itu, harap dia, bisa meringankan beban para buru yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami bersinergi dengan buruh dan Pemkab Sragen untuk meningkatkan kesejahteraan dan peduli terhadap perekonomian Sragen, khususnya buruh. Pembagian sembako ini menunjukkan keberadaan BPJS Ketenagakerjaan bisa dirasakan masyarakat pekerja di Sragen. Di samping itu, program kami bisa bermanfaat bagi masyarakat sehingga mereka memahami manfaat BPJS Ketenagakerjaan,“ jelasnya.

Baca Juga: Peringati May Day, Seratusan Ribu Buruh akan Turun ke Jalan pada 14 Mei

Wabup Suroto mangapresiasi BPJS Ketenagakerjaan Sragen yang peduli terhadap kaum buruh. Dia mengatakan dengan program-program di BPJS Ketenagakerjaan bisa meningkatkan kesejahteraan buruh karena ada jaminan selama bekerja. Dia berharap dalam momentun Hari Buruh Sedunia yang jatuh pada 1 Mei 2022 mendatang tidak perlu ada buruh yang berorasi di jalanan.

“Lebih baik kalau ada masalah dirembuk bersama dan dipecahkan bersama. Semua itu untuk menjaga kondisivitas daerah. Kalau berorasi turun ke jalan yang rugi buruh sendiri. Prinsipnya pemerintah akan memperjuangan nasib buruh,“ jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya