SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS (JIBI/Solopos/Dok.)

BPJS Kesehatan diharapkan bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat.

Solopos.com, BOYOLALI –Masyarakat di wilayah Boyolali diminta tak segan melapor ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan setempat jika mendapatkan perlakuan tak nyaman dari pihak rumah sakit (RS). Menurut BPJS Kesehatan setiap warga Indonesia tanpa terkecuali berhak mendapatkan layanan kesehatan yang setara tanpa diskriminasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Warga tak perlu sungkan untuk melapor atau protes kepada kami [BPJS Kesehatan] jika mendapatkan perlakuan yang buruk atau tak menyenangkan dari pihak rumah sakit. Kamilah yang nantinya akan mengingatkan dan menegur RS,” ujar Kepala Unit Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan (MPKR) Niyan Lestari saat ditemui , dalam kegiatan sosialisiasi BPJS Kesehatan di Boyolali, Kamis (27/8/2015.

Niyan mengatakan hotline service BPJS Kesehatan Boyolali ialah 0821-354- 850-50. Melalui nomor pengaduan tersebut warga yang ingin protes atau mengeluh bisa langsung mengirimkan pesan pendek atau telpon ke nomor tersebut.

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), menurut Niyan, memberikan perlindungan kesehatan kepada setiap warga negara tanpa terkecuali. Sehingga, tak dibenarkan jika ada pihak rumah sakit masih membedakan layanan kepada pasien BPJS. “Jangan khawatir untuk melapor atau komplain. Orang lapor tak akan dipolisikan, sebab itu demi perbaikan layanan kesehatan kita semua,” tegasnya.

Niyan tak menampik selama ini masih banyak warga pengguna jasa PBJS kesehatan yang mengeluh atas layanan kesehatan dari pihak RS. Namun, keluhan tersebut rata-rata hanya disimpan dalam hati atau hanya sekadar bahan ngerumpi. Menurut Niyan, warga harus mulai berani membangun tradisi berani menyampaikan keluhan kepada pemerintah atau rumah sakit demi perbaikan pelayanan.

Kepala BPJS Kesehatan Boyolali, Nurifansyah, menambahkan saat ini capaian kepesertaan BPJS Kesehatan di wilayah Kota Susu untuk pekerja penerima upah (PPU) baru mencapai 67%. Sementara total kepesertaan BPJS Kesehatan dari berbagai segmen mencapai 94%. Ia menjelaskan target total kepesertaan BPJS Kesehatan sebanyak 1.590.159. Dari target tersebut, saat ini telah tercapai 1.507.605 peserta.

“Kami terus melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat dengan harapan ada pemahaman yang sama dan positif terkait BPJS kKesehatan di mata masyarakat selama ini,” paparnya.

Nurifansyah tak menampik selama ini masih ada persepsi yang miring di masyarakat terkait keberadaan BPJS Kesehatan, baik iurannya, pelayanannnya, atau isu-isu lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya