SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> –&nbsp;<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180831/489/937059/tunggakan-iuran-bpjs-kesehatan-soloraya-capai-rp32-miliar" target="_blank" rel="noopener">Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan</a> mengalami defisit hingga mencapai Rp16,58 triliun berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). DPR pun meminta pimpinan lembaga itu mengaku bila memang tak mampu mengatasi defisit sebesar itu.</p><p>Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengatakan BPJS Kesehatan boleh melambaikan tangan bila memang tidak sanggup mengatasi defisit tersebut. "Program BPJS Kesehatan ini ibarat mobil Merci, tetapi menggunakan bahan bakar premium sehingga jalannya ndut-ndutan," kata Dede dalam rapat dengar pendapat di Komisi IX DPR di Jakarta, Senin (17/9/2018).</p><p>Dede mengatakan berdasarkan info dari BPJS Kesehatan, badan tersebut mengalami defisit lebih dari Rp16 triliun. Salah satu upaya pemerintah untuk menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBH-CHT) juga diperkirakan tidak berjalan lancar karena menurut aturan dana tersebut harus dikembalikan ke daerah penghasil tembakau.</p><p>Menanggapi pertanyaan Dede tentang angka defisit yang dialami <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180605/516/920396/sakit-pemudik-bisa-manfaatkan-layanan-gratis-bpjs-di-mana-pun" target="_blank" rel="noopener">BPJS Kesehatan</a>, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan hasil audit BPKP memang menemukan defisit sebesar Rp16,58 triliun. "Itu belum termasuk bauran kebijakan. Setelah ada koreksi Rp5,6 triliun, defisit BPJS Kesehatan menjadi Rp10,98 triliun," katanya.</p><p>Menanggapi penjelasan Wamenkeu tersebut, Dede mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi defisit BPJS Kesehatan. "Koreksi Rp5,6 triliun itu tidak sedikit," ujarnya.</p><p>Komisi IX DPR melakukan rapat dengar pendapat untuk membahas defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi IX Dede Yusuf itu dihadiri Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Sigit Priohutomo, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.</p><p>Komisi IX juga mengundang Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Sementara itu, di balkon Ruang Rapat Komisi IX juga dipenuhi kelompok masyarakat pasien <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180602/490/919902/2.500-warga-sukoharjo-belum-terdaftar-bpjs-kesehatan" target="_blank" rel="noopener">BPJS Kesehatan</a>.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya