SOLOPOS.COM - Peserta BPJS Kesehatan menerima pelayanan dari petugas di Kantor BPJS DIY Gedong Kuning No. 130A Jogja, Selasa (26/7/2016). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

BPJS Kesehatan palsu yang ditemukan di Jawa Barat membuat heboh

Harianjogja.com, JOGJA-Masyarakat diminta jeli untuk membedakan mekanisme pendaftaran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang resmi dan tidak resmi. Hal ini menanggapi adanya kasus pemalsuan kartu BPJS Kesehatan di Jawa Barat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Upik Handayani menegaskan bahwa proses pendaftaran untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan sama sekali tidak dipungut biaya. “Semua proses tidak ada biaya. Kalau ada pungutan berarti tidak beres,” kata dia pada Harianjogja.com di kantornya, Selasa (26/7/2016).

Berkaca dari kasus pembuatan kartu BPJS Kesehatan bodong di Desa Kertajaya, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menurutnya kasus seperti ini rawan menimpa calon peserta mandiri atau Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU), yang mana mereka mendaftar BPJS Kesehatan atas nama pribadi bukan perusahaan.

Untuk pendaftaran kepesertaan mandiri pihaknya menjelaskan bahwa prosesnya tidak dapat dilakukan secara kolektif yang dikoordinir oleh pihak-pihak tertentu. Cara seperti ini rawan dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi.

“Kecuali mandiri perorangan yang sudah ada MoU, seperti yang sudah pernah kita lakukan itu dengan Muhammadiyah dan NU,” tutur Upik. Di luar MoU, pendaftaran harus dilakukan di kantor BPJS Kesehatan.

Hingga saat ini, Upik belum menerima laporan adanya kartu BPJS Kesehatan palsu di DIY. Untuk mengantisipasi agar kasus di Jawa Barat tidak terjadi di DIY, petugas BPJS Kesehatan gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang belum menjadi peserta untuk mengetahui prosedur baku persyaratan pendaftaran.

“Dengan kemitraan di rumah sakit maupun di faskes pertama juga kami minta untuk memastikan keabsahan kartunya bahwa kartu itu aktif,” kata dia.

Salah satu peserta BPJS Kesehatan, Yanti, mengaku prihatin dengan adanya aksi pemalsuan kartu BPJS Kesehatan di Jawa Barat ini. Pihaknya was-was jika kejadian itu terjadi di DIY.

Ia ingin masyarakat yang ingin mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Kesehatan untuk langsung datang ke kantor BPJS Kesehatan. “Masalahnya kalau pribadi kita harus waspada dengan orang yang mendata. Kita itu harus hati-hati. Vaksin saja yang kita percaya sama rumah sakitnya ternyata juga bisa palsu kok,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya