SOLOPOS.COM - Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI – Sekitar 10 persen anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Boyolali 2014 dialokasikan untuk menanggung biaya premi bagi warga miskin dalam layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Program itu menyasar sekitar 10.000 warga miskin yang belum terkover dalam Jamkesda. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Yulianto Prabowo, mengemukakan anggaran Jamkesda yang telah dialokasikan dalam APBD tahun ini Rp12 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebagian dari anggaran itu, yakni sekitar 10 persennya, digunakan untuk menanggung biaya premi BPJS Kesehatan bagi 10.000 warga miskin,” terang Yulianto ketika ditemui wartawan di kantornya, Jumat (22/8/2014).

Hingga 2018 mendatang, Yulianto mentargetkan bisa menanggung biaya premi BPJS bagi 170.000 warga miskin di Boyolali.

“Nantinya, 100 persen alokasi dana Jamkesda peruntukkannya hanya untuk premi BPJS,” kata dia.

Namun setelah 2018, Yulianto mengatakan warga yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan iuran daerah (PBI), baik yang dulunya Jamkesmas maupun asuransi lainnya, diharapkan untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan secara mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya