SOLOPOS.COM - Seluruh jajaran stakeholder di wilayah Seyegan Sleman mendukung gerakan bersama pemeriksaan dini kanker serviks di Puskesmas Seyegan, Kamis (13/7/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

BPJS Kesehatan memfasilitasi perempuan melakukan pemeriksaan IVA

Harianjogja.com, SLEMAN — Kasus penyakit kanker rahim tergolong tinggi. Deteksi dini dapat menyelamatkan ribuan perempuan dari penyakit itu. Pasalnya satu dari 36 perempuan di Indonesia suspect kanker serviks.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPJS Kesehatan Sleman Janoe Tegoeh Prasetijo mengatakan pemeriksaan IVA/Papsmear dapat menyelamatkan jutaan perempuan di DIY. Apalagi, pemeriksaan IVA dijamin oleh BPJS Kesehatan.

“Kalangan perempuan tidak perlu kawatir dengan biayanya. Kalau sudah diperiksa dinyatakan positif (kanker servik), dia akan dirujuk sesuai prosedur yang berlaku,” katanya di sela-sela perayaan Ulang Tahun BPJS Kesehatan di Puskesmas Seyegan, Kamis (13/7/2017).

Berdasarkan data BPJS Kesesehatan secara nasional, jumlah kasus kanker serviks di tingkat pelayanan rawat jalan tingkat lanjutan mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp56,5 miliar. Sementara di tingkat rawat inap lanjutan tercatat 6.938 kasus dengan biaya sekitar Rp87,1 miliar. Adapun yang menjalani pemeriksaan IVA hingga Mei 2017 terdapat 101.097 orang dan pap smear 93.263 orang.

Janoe mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Dinkes Sleman melaksanakan pemeriksaan IVA dan Papsmear sebagai upaya pencegahan sekunder dan deteksi dini.

“Pemeriksaan dilakukan secara rutin di tiap-tiap puskesmas di mana masing-masing puskesmas ditargetkan 1.100 perempuan memeriksa IVA,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya