SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mekah--Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) diusulkan untuk menjadi klinik permanen di Arab Saudi, seperti juga yang dilakukan beberapa negara lainnya di Tanah Suci.

Upaya ini dimaksudkan untuk menjaga aset Kementerian Kesehatan dan optimalisasi pelayanan di Tanah Suci.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

“Ini baru usulan, alangkah baiknya dioptimalkan sepanjang tahun tidak hanya musim haji saja,” kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji bidang Kesehatan dr Chairul Radjab, di Madinah, Sabtu (11/12).

Hal itu, lanjut Chairul, terkait dengan efisiensi kerja serta alat-alat kesehatan yang ada di BPHI. “Tapi ini masih suatu wacana,” jelasnya.

Ia menuturkan, usulan ini juga akan melalui pembahasan pada tingkat pusat di Jakarta. Termasuk koordinasi dengan pihak Kementerian Agama.

Keberadaan klinik permanen milik Indonesia ini setidaknya dapat membantu sejumlah WNI yang berada di Saudi atau orang Indonesia yang melakukan umroh. Apalagi negara-negara non muslim seperti China, Jerman dan Amerika juga punya klinik di Saudi.

“Ya makanya kita usahakan di dua kota Madinah dan Mekah yang sudah ada BPHI,” terang Chairul.

Ia menjelaskan memang BPHI selama ini dijadikan tempat rujukan jemaah haji untuk dilakukan perawatan intensif. Namun karena masih sederhana, banyak instalasi yang belum disediakan di BPHI.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya