SOLOPOS.COM - Tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memasang sejumlah instalasi pemantau gerakan tanah di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Desember lalu. Alat itu untuk memantau kondisi pergerakan tanah di wilayah itu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

PEMANTAUAN -- Tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta memasang sejumlah instalasi pemantau gerakan tanah di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Tawangmangu, Karanganyar, Desember lalu. Alat itu untuk memantau kondisi pergerakan tanah di wilayah itu. (JIBI/SOLOPOS/dok)

KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar menetapkan status siaga darurat di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu. Siaga darurat ditetapkan lantaran terjadi pergerakan tanah hebat hingga menyebabkan satu rumah ambles.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar Aji Pratama Heru Kristanto ketika dihubungi Espos, Jumat (13/1/2012) mengatakan seluruh instansi terkait serta komponen personil evakuasi disiagakan 24 jam nonstop. Menurutnya pergerakan tanah di Dusun Guyon perlu diwaspadai lantaran menjadi ancaman bencana tanah longsor hebat. “Hujan dua hari saja pergerakan tanahnya cukup drastis. Satu rumah bahkan sudah ambles. Jadi kami tetapkan status siaga darurat di sana,” tegas Heru.

Ekspedisi Mudik 2024

Heru meminta warga di daerah zona rawan bencana longsor di Guyon untuk mewaspadai intensitas hujan yang turun. Jika hujan turun lebih dari dua jam serta kondisi sekitar menunjukkan tanda-tanda longsor, warga diminta segera mengungsi ke lokasi aman. Tanda-tanda longsor di antaranya terjadi retakan pada tanah di sekitar pemukiman, ada penurunan tanah (tanah ambles), pohon di sekitar, terutama di perbukitan mulai miring, terjadi getaran di seputar lokasi dalam skala rendah serta sumber air mati atau berpindah.

Dia menyebutkan untuk wilayah Karanganyar bagian atas atau daerah sekitar Lawu sangat berpotensi akan bencana tanah longsor. Secara geografis, dia menambahkan dataran tinggi dengan banyak perbukitan itu memiliki kemiringan tanah mencapai lebih dari 45 derajat sampai lebih dari 65 derajat. “Karanganyar menjadi daerah yang rawan bencana tanah longsor,” ujarnya.

Berdasarkan pemetaannya daerah-daerah rawan bencana tanah longsor itu meliputi Kecamatan Jenawi, Kerjo, Ngargoyoso, Tawangmangu, Karangpandan, Matesih dan Jatiyoso. Di wilayah perbukitan terutama, saat ini sudah menunjukkan keretakan-keretakan tanah. Keretakan tanah ini terjadi akibat musim kemarau kemarin. Sementara kini curah hujan sangat tinggi dan membahayakan perbukitan yang sudah retak-retak tersebut.

Dia menuturkan pihaknya akan terus melakukan pemantauan di daerah-daerah titik rawan longsor. Yakni dengan menerjunkan personil untuk disebar di wilayah-wilayah prioritas tersebut. Mereka bertugas untuk memantau pergerakan tanah. Selain rawan longsor, Heru menambahkan juga mewaspadai bencana banjir. Daerah-daerah yang termasuk dalam daerah rawan banjir antara lain Kecamatan Kebakkramat, Jaten, Gondangrejo, Tasikmadu dan Colomadu.

”Kami terus memantau pergerakan tanag di Guyon dan daerah rawan longsor lainnya. Semua data telah kami laporkan ke BPBD Provinsi Jateng dan BNPB,” imbuhnya. Ditanya soal hunian sementara (Huntara) di Guyon, Heru mengatakan menunggu kepastian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya