SOLOPOS.COM - Warga membersihkan perabotan rumah tangga setelah pada Minggu (14/2/2021), banjir melanda Dukuh Karanglo, Desa Pengkok, Kedawung, Sragen, Senin (15/2/2021). (Solopos.com/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN— Empat sungai di Sragen, yakni Mungkung, Garuda, Grompol, dan Cemoro, meluap. Akibatnya, ratusan rumah di enam kecamatan di Sragen direndam banjir selama kurang lebih empat jam sejak Minggu-Senin (14-15/2/2021). Enam kecamatan itu meliputi Sragen Kota, Karangmalang, Masaran, Sidoharjo, Gemolong, dan Kalijambe.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen Sugeng Priyono menyebut total rumah yang terendam banjir pada Minggu malam ada 340 unit. Itu belum termasuk empat rumah di Dukuh Gabusan, Tangkil, Sragen Kota, yang terendam karena luapan Sungai Mungkung pada Senin pagi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain rumah yang terendam, Sugeng mencatat ada satu hektare sawah yang kebanjiran dan satu unit sepeda motor yang sempat hanyut dan akhirnya bisa ditemukan.

Baca juga: Setelah 5 Tahun, Banjir Kembali Landa Pengkok Sragen, 2 Mobil Terendam

“Banjir pada Minggu kemarin terjadi sejak pukul 17.00 WIB. Air mulai surut pada pukul 20.00 WIB dan hingga pukul 21.00 WIB baru bisa terkondisi. Banjir susulan terjadi di Dukuh Gabusan Tangkil pada Senin pagi, tetapi cepat surut karena elevasi air di Bengawan Solo masih aman. Empat sungai yang meluap itu merupakan anak sungai Bengawan Solo,” katanya kepada Solopos.com, Senin siang.

Sugeng menyebut banjir ini disebabkan tingginya intensitas dan lamanya durasi hujan di daerah hulu sungai di wilayah Kabupaten Karanganyar dan Sragen. Dia mengatakan di wilayah Tangkil, Sragen Kota ada luapan Sungai Garuda. Akan tetapi tak begitu parah karena hanya menggenangi jalan kampung dengan kedalaman 10-50 cm di Dukuh Karang.

Luapan Sungai Garuda

Demikian pula dampak luapan Sungai Garuda juga menggenangi jalan kampung ketinggian air 10-30 cm di wilayah Kelurahan Karangtengah, terutama di Kampung Pecing, Ngepringan, dan Karangasem.

Baca juga: Begini Detik-Detik Gadis di Sragen Selamat dari Terjangan Banjir Sungai Kedungbulus

“Namun, di wilayah Kelurahan Sine cukup parah karena ada 147 rumah yang tergenang air dengan kedalaman 20-60 cm. Dampak luapan Sungai Garuda dan Mungkung itu terjadi di Kampung Kedungagung, Tluminan, Klumutan, dan Sine. Di wilayah Kampung Sine itu ada 135 rumah yang terendam, yakni di RT 002B ada 75 rumah dan RT 001 ada 60 rumah. Selain itu di Tluminan RT 001-003 juga ada 12 rumah yang tergenang,” ujarnya.

Sugeng melanjutkan di Kecamatan Sidoharjo yang paling parah karena ada 151 rumah yang tergenang air sampai 170 cm. Sugeng mengatakan dampak banjir 151 rumah itu ada di wilayah Dukuh Wirun, Tlobongan, dan Kleco. “Di Krebet juga ada 24 rumah yang tergenang air dengan kedalaman 10-40 cm. Di daerah lain juga terdampak tapi tidak parah. Kami berpesan kepada warga di bantaran sungai tetap siaga untuk menghadapi luapan sungai,” ujarnya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan dampak banjir pada Minggu malam masih diidentifikasi. Hasil identifikasi itu, kata dia, akan dijadikan dasar bagi Pemkab Sragen untuk memberikam bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya