SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANJARNEGARA–Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, memperpanjang masa darurat bencana Kawah Timbang dan pascagempa Dataran Tinggi Dieng hingga 4 Mei 2013.

“BPBD sudah memutuskan masa darurat bencana diperpanjang hingga satu pekan ke depan, namun surat perpanjangannya belum ditandatangani,” kata petugas Posko Siaga Darurat Bencana Kawah Timbang BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo, di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Minggu (28/4/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, ada beberapa alasan yang mendasari perpanjangan masa darurat bencana ini, salah satunya verifikasi terhadap kerusakan rumah warga dan fasilitas umum beserta kerugian akibat gempa bumi yang mengguncang dataran itu pada Jumat (19/4/2013), hingga sekarang belum selesai.

Dalam hal ini, kata dia, BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banjarnegara telah menyelesaikan verifikasi kerusakan rumah warga dan fasilitas umum di tiga desa, yakni Sumberejo, Pekasiran, dan Pesurenan, Kecamatan Batur.

Akan tetapi, lanjut dia, verifikasi di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, hingga saat ini belum selesai karena wilayah tersebut paling parah terkena dampak gempa bumi.

“Hingga Sabtu (27/4/2013), kami baru menerima data hasil verifikasi terhadap kerusakan rumah warga di dua RW, Desa Kepakisan. Dari data sementara tersebut, tercatat sebanyak dua rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan 69 rumah rusak ringan, dengan total kerugian mencapai Rp87.266.000,” katanya.

Disinggung mengenai jumlah warga yang masing mengungsi, dia mengatakan bahwa jumlahnya sangat fluktuatif karena kadang naik dan kadang turun. Bahkan, kata dia, pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari tidak terpantau adanya warga yang mengungsi ke tenda-tenda pengungsian.

“Kemungkinan mereka mengungsi ke rumah-rumah saudara atau warga lainnya, sehingga kami sulit melakukan pendataan,” katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa berdasarkan pendataan yang dilakukan pada Jumat (26/4/2013) malam hingga Sabtu dini hari tercatat sebanyak 759 warga yang mengungsi ke sejumlah titik pengungsian maupun rumah-rumah saudaranya.

Menurut dia, sebagian pengungsi sering kali pulang ke rumahnya atau pergi ke ladang pada siang hari sehingga tenda-tenda pengungsian tampak kosong.

“Namun ada juga pengungsi yang tetap bertahan di tempat-tempat pengungsian maupun rumah kosong milik warga,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Tursiman belum bisa dikonfirmasi terkait perpanjangan masa darurat bencana tersebut.

Seperti diwartakan, gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng pada Jumat (19/4/2013) malam mengakibatkan lebih dari 5.000 warga dari wilayah yang masuk Kabupaten Banjarnegara maupun Batang mengungsi ke Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, maupun Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.

Gempa tersebut mengakibatkan kerusakan rumah dan fasilitas umum di Desa Sumberejo, Pekasiran, Pesurenan, dan Kepakisan, Kecamatan Batur.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan di Desa Sumberejo, Pekasiran, dan Pesurenan diketahui bahwa gempa tersebut mengakibatkan kerugian material hingga Rp1.045.700.000, sedangkan di Desa Kepakisan masih dalam proses verifikasi.

Sementara mengenai kondisi Kawah Timbang di Desa Sumberejo, Kepala Lakhar BPBD Banjarnegara Tursiman mengatakan aktivitas kawah tersebut cenderung menurun.

Oleh karena itu, dia mengharapkan status Kawah Timbang yang saat ini masih “Siaga” dapat diturunkan menjadi “Waspada” hingga akhirnya kembali “Normal”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya