SOLOPOS.COM - Suasana lengang di hunian transmigrasi lokal Desa Bugel Panjatan, Senin (20/1/2014). (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo langsung menyatakan desain hunian transmigrasi lokal di Desa Bugel Kecamatan Panjatan telah sesuai dengan prinsip mitigasi bencana.

Kepala BPBD Kulonprogo, Untung Waluyo menegaskan desain hunian translokal sudah sesuai dengan konsep kesiapsiagaan bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dulu sengaja didesain membelakangi laut karena jika sewaktu-waktu ada terjangan tsunami, warga setempat langsung bisa lari menjauhi pantai,” ujar Untung saat dimintai konfirmasi, Senin (20/1/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Jika desain hunian menghadap ke arah laut, lanjut Untung, justru hal tersebut akan merepotkan warga yang tinggal di situ.

“Saat keluar melewati pintu depan warga justru akan menghampiri ombak yang mengarah ke hunian mereka. Jadi lebih praktis kalau rumah membelakangi laut,” tandasnya.

Adapun agasan mengenai program hunian translokal terealisasi sejak 2002 lalu. Ada sekitar 150 kepala keluarga yang tinggal di lokasi Translok.

Tujuan program ini yakni meningkatkan kesejahteraan masayarakat yang tidak memiliki lahan untuk mendirikan tempat tinggal. Di kawasan ini, warga memenuhi kebutuhan hidup dengan bertani di lahan pesisir.

Sebelumnya, Pimpinan Yayasan “Damar” Kulonprogo, Saptono Tanjung mengatakan penataan kawasan hunian warga transmigrasi lokal di kawasan Desa Bugel, Kecamatan Panjatan ternyata tidak sesuai dengan konsep mitigasi bencana tsunami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya