SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan (freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memprediksi siaga bencana harus tetap berjalan hingga Februari 2021. Hal tersebut melalui pertimbangan beberapa potensi bencana alam yang terjadi saat musim hujan.

Ada Klaster Ponpes di Kartasura, Positif Covid-19 di Sukoharjo Tembus 1.628 Kasus

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, kepada Solopos.com Rabu (25/11/2020). Dia mengatakan potensi terjadinya bencana alam akibat hujan dan angin masih bisa terjadi di kondisi saat ini. Sehingga, pihaknya memutuskan untuk tetap siaga bencana bahkan hingga Februari 2021.

“Kalau bencana itu kan sebenarnya soal alam. Susah juga memprediksinya. Tapi kalau boleh memprediksi, kami memperkirakan setidaknya kondisi saat ini potensinya [bencana alam] masih bisa terjadi hingga Februari tahun depan,” jelas dia.

Perkiraan tersebut menurutnya berdasarkan beberapa alasan dan pemantauan. Salah satunya puncak curah hujan masih belum datang hingga Februari dan adanya beberapa wilayah rawan bencana di Karanganyar.

KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo terkait Ekspor Benih Lobster

Desa Tangguh Bencana

“Kondisi hujan dan angin masih bisa terus terjadi. Biasanya puncaknya itu Desember sampai Februari. Tapi nanti melihat kondisinya juga. Setidaknya, kami akan terus siaga sampai Februari nanti,” imbuh dia.

Untuk langkah mitigasi, selain membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) koordinasi dengan sukarelawan terus dilakukan. Para sukarelawan diajak untuk bisa membantu dengan memantau cuaca, kondisi lingkungan, dan melaporkannya kepada BPBD Karanganyar.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng, dalam siaran resminya mengingatkan masyarakat untuk waspada adanya potensi tanah longsor, banjir, puting beliung dan bencana berkaitan dengan musim hujan lainnya.

Kasi Data dan Informasi BMKG Jateng, Iis Widya Harmoko, mengatakan untuk puncak musim penghujan, diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.

Inspiratif! Warga Tangen Sragen Gotong Royong Bantu Keluarga yang Positif Covid-19

“Secara umum sebenarnya puncak musim penghujan itu terjadi pada Desember mulainya. Tapi untuk tahun ini, agak mundur menjadi Januari. Untuk puncaknya, di kawasan Gunung Lawu akan terjadi Januari 2021 dan kawasan lainnya Februari 2021,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya