SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar mendapat bantuan lima unit alat early warning system atau EWS alias deteksi dini bencana dari UNS Solo.

Alat bantuan dari Pusat Studi Bencana (PSB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan dipasang di beberapa kecamatan yang masuk peta rawan bencana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan lima unit EWS tersebut merupakan alat pendeteksi bencana alam tanah longsor atau pergerakan tanah. Alat tersebut nantinya akan dipasang di tiga kecamatan yakni Jatiyoso, Tawangmangu, dan Karangpandan.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp89 Miliar, Masjid Agung Karanganyar Ditarget Rampung Akhir 2021

“Kemarin dari PSB UNS ada program bantuan EWS dan kami mengajukan bantuan. Kami rencananya akan dapat lima unit EWS. Alat ini akan kami pasang di beberapa lokasi yang membutuhkan. Tapi saat ini pengadaan alat tersebut masih dalam proses dan belum diserahkan ke kami,” jelasnya kepada Solopos.com, Kamis (8/4/2021).

Tiga kecamatan dipilih lantaran berbagai alasan. Namun, menurut Hartoko, saat ini lima lokasi penempatan EWS atau deteksi dini bencana longsor Karanganyar itu masih dalam tahap pengkajian lapangan oleh PSB UNS.

Bukan Mengganti Yang Rusak

“Kami memilih lokasi tersebut karena sebelumnya itu memang belum ada EWS sama sekali. Jadi bantuan yang baru ini tidak untuk mengganti EWS yang rusak, tapi di lokasi pemetaan baru,” katanya.

Baca Juga: Mak Bruk! Dapur Rumah Warga Karanganyar Roboh Setelah Pemiliknya Bikin Wedang

Selain itu, imbuh Hartoko, di lima lokasi yang dipetakan itu tergolong permukiman padat dan pernah ada korban meninggal karena tanah longsor. Selain antisipasi tanah longsor, BPBD Karanganyar saat ini mulai melaksanakan langkah mitigasi memasuki musim pancaroba.

Menurut Hartoko, potensi bencana terbesar saat pancaroba banyaknya angin puting beliung. Salah satu langkah mitigasi itu yakni dengan menyosialisasikan kepada masyarakat agar memangkas dahan pohon yang rimbun agar tidak berpotensi roboh.

“Selain itu, kami akan koordinasi dengan instansi terkait untuk pohon kota. Kalau pengalaman kemarin kami koordinasi dengan Dishub Karanganyar karena berkaitan dengan keselamatan kendaraan di jalan. Kami nanti akan melakukan hal yang sama,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya