SOLOPOS.COM - BPBD Karanganyar dan sukarelawan mengecek rumput vetiver di Desa Gerdu, Karangpandan. (Istimewa-BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mengajak pemerintah desa, sukarelawan, dan masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana alam tanah longsor ikut menanam rumput vetiver.

Diketahui, rumput vetiver dipercaya dapat mencegah bencana alam banjir dan tanah longsor. Pemerintah pusat merekomendasikan rumput vetiver agar ditanam di perbukitan kawasan hulu sungai untuk mencegah banjir dan tanah longsor. Gagasan itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo untuk mengatasi bencana alam di Bogor dan Lebak pada awal tahun 2020.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

BPBD Karanganyar sudah mulai menanam rumput vetiver pada akhir 2019 saat musim hujan. BPBD mendapatkan bibit rumput vetiver dari komunitas siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) Sewu di Kota Solo.

Baca juga: Bus Terobos Lampu Merah lalu Tabrak Motor di Perempatan Kebakkramat, Warga Sragen Meninggal

Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Hartoko, menyampaikan BPBD bekerja sama dengan kepala desa dan sukarelawan untuk menanam vetiver.

"Kami tanam di lahan Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan dan di Kecamatan Jumapolo. Luas lahan di Gerdu itu sekitar 1.000-an meter persegi," kata Hartoko saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/3/2021).

Hartoko mengklaim pertumbuhan rumput vetiver di dua lokasi itu bagus dan siap dibibitkan kembali untuk ditanam di lahan lain. Sasaran utama penanaman rumput vetiver adalah kawasan lereng Gunung Lawu yang rawan bencana alam tanah longsor.

Baca juga: Kesetrum di Kolam Ikan, Bayan Bomo Tawangmangu Karanganyar Meninggal Dunia

"Rumput vetiver sudah siap ditanam di wilayah yang rawan longsor. Ini di Karangpandan sudah. Di Desa Gerdu dan Desa Karangpandan ini kan rawan longsor. Sasaran kami berikutnya wilayah lereng, mulai dari Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Kerjo, Tawangmangu, dan Jatiyoso," tutur dia.

Kawasan Rawan Longsor

Upaya tersebut dimulai dengan sosialisasi kepada pemerintah desa, sukarelawan, dan masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor. BPBD, lanjut Hartoko, mendorong mereka mengembangbiakkan vetiver kemudian ditanam di lokasi-lokasi rawan longsor. BPBD sudah menyosialisasikan penanaman rumput vetiver di Jatiyoso dan Tawangmangu.

"Ada longsor di Desa Wukirsawit, Kecamatan Jatiyoso. Kami sosialisasi ke kades untuk menanam [rumput vetiver] di lokasi longsor. Supaya ke depan bisa meminimalisir longsor. Di Desa Tengklik yang beberapa waktu lalu longsor dan ada korban jiwa itu juga kami sarankan menanam vetiver," ujar dia.

Baca juga: Jalan yang Tertutup Longsor di Karanganyar Kini Sudah Pulih

Menurut Hartoko, rumput vetiver cocok ditanam di lahan rawan longsor tetapi dengan intensitas kecil hingga sedang. Misalnya, pekarangan rumah, bahu jalan, dan lain-lain.

"Itu sasaran perkuatan dari rumput vetiver. Rumput vetiver ini memiliki akar dalam bisa 3 meter sampai 5 meter ke dalam tanah. Itu untuk rumput dewasa usia lebih dri satu tahun. Akar kuat enggak mudah putus. Fungsinya untuk mencengkeram tanah," ungkapnya.

Dia mempersilakan pemerintah desa, sukarelawan, maupun masyarakat yang ingin menanam rumput vetiver dapat menghubungi BPBD Kabupaten Karanganyar maupun pemerintah Desa Gerdu. Mereka dapat mengambil secara cuma-cuma.

Baca juga: Hati-Hati! 84 Lokasi di Karanganyar Ini Rawan Tanah Longsor

"Gampang budidayanya. Rumput itu dijebol, akarnya tidak putus, bisa ditanam lagi. Satu rumpun bisa dibagi-bagi jadi 50-100 penanaman baru. Ini sukarelawan Ngargoyoso sudah mau menanam. Silakan menanam dan dirawat. Kami ajak proaktif menanam," jelasnya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, menyampaikan fokus BPBD menyosialisasikan penanaman rumput vetiver sebagai salah satu upaya menahan longsor. Sasaran sosialisasi adalah sukarelawan di 17 kecamatan di Kabupaten Karanganyar.

"Kami sosialisasi kepada sukarelawan dan warga di daerah rawan longsor. Yang terpenting tindak lanjut memberdayakan dan sosialisasi kepada sukarelawan. Mereka ini kan tangan panjang kami di daerah," tutur Sundoro saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Lahan Kas Desa

Kepala Desa Gerdu, Very Kurnianto, menyampaikan budidaya rumput vetiver dilaksanakan di lahan berstatus tanah kas desa di jalan raya menuju Desa Girilayu, tepatnya Dusun Ngroto, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan.

Very menggunakan lahan seluas 1.000 meter persegi. Rumput vetiver ditanam berdampingan dengan pohon pete.

"Ini sudah kami tanam lagi di Kebayanan Ngledok. Belum lama ini. Itu lokasi bukit yang memang rawan longsor. Tetapi budidaya tetap di tanah kas desa itu. Supaya mudah perawatan," ujar Very saat berbincang dengan Solopos.com melalui pesan WhatsApp, Minggu.

Baca juga: Tebing Setinggi 35 Meter di Beruk Karanganyar Longsor Timbun Jalan, Begini Penampakannya

Very mempersilakan masyarakat maupun sukarelawan untuk mendapatkan rumput vetiver secara cuma-cuma. Rencana, rumput tersebut ditanam di dusun lain di Desa Gerdu yang termasuk kategori rawan longsor.



"Kami tanam di daerah rawan longsor di Gerdu maupun di luar Gerdu. Sukarelawan Ngargoyoso mengambil untuk dikembangkan dan ditanam di wilayah rawan longsor di Ngargoyoso. Gratis, asalkan enggak diambil semua" jelasnya.

Very menyampaikan optimistis rumput vetiver mampu mencegah tanah longsor di wilayah lereng Kabupaten Karanganyar. Selain itu, menurut dia rumput vetiver memiliki penampilan yang cukup enak dipandang mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya