SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyiapkan evakuasi terhadap sejumlah wilayah yang dipetakan kawasan rawan bencana (KRB) III letusan Gunung Merapi.

“Kami sudah memetakan daerah-daerah mana saja yang termasuk KRB III dan siap dievakuasi,” ujar Kepala BPDB Jateng, Djarot Nugroho usai Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi Bencana Merapi di Semarang, Sabtu (23/10).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebutkan, wilayah-wilayah yang dipetakan sebagai KRB III letusan Merapi, meliputi Magelang, Boyolali, dan Klaten dan telah disiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang proses evakuasi warga.

Wilayah Magelang yang termasuk KRB III, ungkap dia, terdiri atas tiga kecamatan, yakni Kecamatan Srumbung yang meliputi delapan desa, Kecamatan Dukun meliputi delapan desa dan Sawangan yang meliputi tiga desa.

“Jumlah penduduk tiga kecamatan di wilayah Magelang itu mencapai 39.595 orang sehingga disiapkan 10 tempat penampungan sementara (TPS) dan 39 tempat penampungan akhir (TPA) pengungsi,” terangnya.

Untuk wilayah Boyolali, jelas dia, ada tiga desa yang dipetakan KRB III, yakni Jrakah yang berpenduduk 2.825 orang, Klakah yang berpenduduk 3.032 orang, dan Tlogolele dengan jumlah penduduk mencapai 2.460 orang.

“Di wilayah Boyolali setidaknya ada sembilan TPS pengungsi yang sudah disiagakan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti mobil ambulance, mobil pemadam kebakaran, dapur umum, dan sebagainya,” paparnya.

Sementara di wilayah Klaten, lanjut dia, hanya ada satu kecamatan yang dipetakan sebagai KRB III, yakni Kemalang yang memiliki penduduk sebanyak 5.727 orang dan berbagai fasilitas penunjang sudah disiapkan.

“Di Klaten disiapkan tiga barak pengungsian untuk manusia dan dua barak khusus hewan ternak, sebab biasanya masyarakat enggan dievakuasi jika ternaknya tidak ikut dievakuasi,” imbuhnya.

Terkait persiapan menghadapi letusan Merapi, ia menyatakan sudah mempersiapkan berbagai hal, termasuk jalur evakuasi jika keadaan dan situasi cukup genting dan proses evakuasi penduduk harus dilakukan.

“Kami sudah melarang berbagai aktivitas di wilayah KRB, baik penambangan pasir maupun pariwisata karena termasuk zona merah dan menyiagakan petugas dan relawan jika sewaktu-waktu diperlukan,” ungkap Djarot.

Sekretaris Daerah Jateng, Hadi Prabowo yang memimpin rakor itu mengatakan, pihaknya melihat perkembangan aktivitas Gunung Merapi akhir-akhir ini sehingga diperlukan koordinasi antarpihak terkait.

“Kami telah identifikasi sejumlah daerah yang diperkirakan terkena dampak letusan Merapi, baik dari jumlah penduduk maupun penyiapan peralatan dan logistik untuk proses evakuasi yang bisa dilakukan sewaktu-waktu,” lanjut dia.

Ditanya besar anggaran untuk menghadapi bencana letusan Merapi, Hadi enggan menyebutkan jumlahnya, namun ia mengemukakan ada pos anggaran tak terduga yang sudah disiapkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya