SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kekeringan Boyolali saat kemarau diatasi dengan mengirimkan air bersih ke daerah terdampak.

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali hingga September 2017 mengirimkan 80 tanki air bersih berkapasitas 5.000 liter/tanki ke wilayah kekeringan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada enam kecamatan yang menjadi sasaran dropping (pengiriman) air bersih yaitu Wonosegoro, Karanggede, Juwangi, Andong, Kemusu, dan Musuk.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, mengatakan dampak kekeringan paling banyak terjadi di Wonosegoro dengan jumlah 10 desa. Jumlah itu juga menurun dibandingkan dengan jumlah pengiriman air pada 2015 sebanyak 200-an tanki.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau tahun 2016 sepertinya tidak ada pengiriman karena waktu itu terjadi musim basah panjang,” kata dia, saat ditemui di kantornya, Kamis (14/9/2017).

Penurunan jumlah itu disebabkan adanya pembangunan embung di beberapa wilayah termasuk penambahan layanan air bersih melalui program Pamsimas dan PDAM. “Secara keseluruhan program itu sangat membantu terpenuhinya kenutuhan air masyarakat,” terang dia.

Bambang menjelaskan Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) menyiapkan anggaran Rp105 juta untuk pengiriman air bersih. Pengiriman air juga dibantu beberapa institusi lain seperti Polres Boyolali, Kodim Boyolali, Basarnas, PMI, GP Ansor, hingga Gojek.

“Kami memperkirakan pengiriman masih akan dilakukan hingga 50 tanki lagi. Jika merunut edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika musim kering akan berlangsung hingga akhir Oktober,” beber Bambang.

Ia mengimbau kepada desa maupun wilayah yang memiliki sumber air agar dijaga dan melakukan reboisasi guna konservasi air yang lebih baik. Masyarakat juga diminta menghemat menggunakan air.

“Manusia harus berdampingan dengan alam agar berjalan seimbang. Penanaman lahan bermanfaat menjaga mata air,” imbau dia.

Ia menambahkan penanganan kekeringan tahun ini akan dievaluasi dipimpin Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat, di Aula SMKN 1 Boyolali, Selasa (19/9/2017), pekan depan.

Terpisah, Camat Karanggede, Ariyuwono, mengatakan Karanggede menerima pengiriman air bersih bantuan dari Kodim Boyolali bekerja sama dengan Polres Boyolali, Rabu (13/9/2017). Kekeringan di Karanggede terjadi di Bangkok dan Dologan.

Selama ini kedua desa itu mengandalkan pengiriman air lantaran di wilayah itu merupakan daerah kering. “Kalau di desa lain mungkin masih ada sumur dalam atau sumur pantek. Tapi di Bangkok dan Dologan memang daerah kering,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya