SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jogja--Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta menyambut baik penurunan status Gunung Merapi dari “awas” menjadi “siaga” pada Jumat (3/12).

“Tentunya kami sangat senang, karena penurunan status ini menjadi ‘senjata’ dalam promosi pariwisata di Yogyakarta,” kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY) Dedy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Sabtu (4/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, dalam dunia pariwisata memberikan rasa aman dan jaminan rasa aman kepada wisatawan adalah sangat penting.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X juga mengeluarkan surat yang menjamin sisi keamanan wisatawan apabila berkunjung ke provinsi tersebut.

Setelah penurunan status Gunung Merapi dari “awas” ke “siaga”, lanjut Dedy, telah ada sejumlah calon wisatawan yang melakukan reservasi ke beberapa agen pariwisata di Kota Jogja.

Ia berharap, penurunan status Gunung Merapi tersebut akan menaikkan tingkat hunian hotel di Jogja, khususnya hotel berbintang sebanyak 20 persen.

“Minimal tingkat hunian hotel di Yogyakarta pada Desember bisa mencapai 50 persen, tetapi diharapkan tingkat hunian hotel pada puncak musim liburan ini bisa mencapai 70 persen,” lanjutnya.

BP2KY selaku insan pariwisata di Kota Jogja pun berharap status Gunung Merapi dapat kembali diturunkan menjadi waspada atau bila memungkinkan menjadi status aktif normal.

“Kami tentu berharap status itu bisa diturunkan. Tetapi kami memang tidak memaksa pihak-pihak tertentu untuk menurunkannya. Jika memang sudah saatnya diturunkan, mengapa tidak segera diturunkan,” harapnya.

Selain itu, BP2KY bersama insan pariwisata lain yang tergabung dalam Jogja Tourisme Forum seperti Asita, PHRI juga berharap penerbangan ke Jogja dapat segera pulih seperti sebelum letusan Gunung Merapi.

“Setelah pukul 18.00 WIB, penerbangan ke Jogja belum sepenuhnya pulih sehingga kondisi ini sedikit menjadi kendala pemulihan citra pariwisata di Kota Jogja,” jelasnya.

Upaya untuk mengembalikan citra pariwisata Kota Jogja sekaligus menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa kondisi Kota Jogja telah aman juga dilakukan oleh mahasiswa dan pelajar baik dari Jogja atau dari luar Jogja.

Mahasiswa dan pelajar tersebut melakukan pergelaran kesenian di Plaza Serangan Oemoem 1 Maret, Sabtu, sekaligus menyatakan deklarasi tentang kondisi Kota Jogja yang aman.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya