SOLOPOS.COM - ilustrasi perumahan (Bisnis-Nurul Hidayat)

Solopos.com, JAKARTA -- Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) menegaskan iuran untuk dana Tapera tidak akan membebani masyarakat. BP Tapera juga membantah program ini dibuat agar pemerintah mendapatkan dana murah untuk mendukung pembangunan.

Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 tahun 2020 mengenai program Tabungan Perumahan alias Tapera. Banyak pihak curiga kemunculan program Tapera di tengah pandemi seakan-akan ingin membebani masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pembicaraan lainnya Tapera dinilai menjadi upaya pemerintah menghimpun dana murah dari masyarakat untuk membiayai pembangunan nasional.

Alhamdulillah, Bayi 1 Tahun asal Joyotakan Solo Sembuh dari Covid-19

Terlebih lagi dengan adanya Perppu Nomor 1 Tahun 2020 yang mengisyaratkan dana apapun bisa digunakan untuk kebutuhan pemerintah, termasuk menangani virus corona.

"Kalau ditafsirkan untuk menghimpun dana pembangunan, apalagi dikaitkan dengan pandemi itu tidak tepat," kata Deputi Bidang Hukum & Administrasi BP Tapera, Nostra Tarigan, kepada Tim Blak-blakan Detik.com seperti dikutip Senin (8/6/2020).

Mengenai penggunaan dana Tapera, Nostra menegaskan dalam UU Tapera yang terbit pada 2016 penggunaan dana dijelaskan hanya untuk kepentingan pembiayaan perumahan bagi para peserta.

Beroperasi 8-11 Juni, Ini Syarat Naik Kereta Luar Biasa

Mengadopsi Sistem Tabungan Perumahan Inggris

"Itu saya pikir sudah jelas di UU dana Tapera itu nggak bisa dipakai selain untuk kepentingan pembiayaan perumahan buat pesertanya. Di UU-nya sudah eksplisit, pembiayaannya seperti apa saja itu pun sudah diatur di situ," jelas Nostra

Menurut dia, Tapera mengadopsi sistem tabungan pembiayaan perumahan yang sukses di negara lain. Sistem ini diperkenalkan kali pertama di Inggris.

Nostra Tarigan mengatakan dari cerita yang didengarnya, Inggris menjadi negara yang menerapkan prinsip gotong royong seperti Tapera. Warga Inggris juga mengumpulkan uang bersama untuk membangun rumah.

Hore! IHSG Tembus 5.000 pada Perdagangan Hari Ini 8 Juni, Saham Perbankan Juara

Bedanya, saat itu apabila ada satu rumah dibangun yang menempatinya akan diundi dari para peserta yang ikut mengumpulkan uang. Dari situ sistem ini dilembagakan dan disempurnakan. Akhirnya berbagai negara memakainya.

"Malah katanya, menurut ceritanya ini dulu malah sudah dimulai di Inggris. Jadi mereka berkumpul bersama membangun rumahnya. Mereka iuran masing-masing. Kalau sudah cukup satu rumah dibangun dulu lalu diundi nih pemenangnya," kata Nostra.

Bisnis Angkutan Kargo Tumbuh Meski Belum Optimal

Dia menambahkan berbagai negara lainnya yang menggunakan sistem tabungan perumahan macam Tapera. Ada Malaysia, Singapura, India, hingga China pun memiliki sistem tabungan yang sama.

"Di negara-negara lainnya, ini sudah dilakukan. Kalau kita lihat Malaysia, Singapura, India, China, sama. Dia punya program tabungan perumahan yang sama ini dan dia mengumpulkan dana dari masyarakat itu. Polanya begini, pemanfaatannya juga sama," ungkap Nostra.

Mulai Hari Ini, Anak-Anak, Ibu Hamil, dan Manula Dilarang ke Tempat Umum di Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya