Jakarta [SPFM], Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan, selama ini, PT PGN hanya mementingkan pengaliran gas miliknya ketimbang perusahaan lain. Juru Bicara BP Migas—Gde Pradnyana di Jakarta Minggu (24/6) mengatakan, pipa transmisi yang semestinya open access (terbuka), lebih diprioritaskan melayani kepentingan bisnis niaganya terlebih dulu, sebelum memberikan akses kepada pihak lain, yang hanya ingin membayar toll-fee (ongkos angkut) dari pipa itu.
Menurut Gde Pradnyana, kondisi tersebut akibat rangkap posisi PGN yang menjalankan fungsi pengangkutan (transporter), sekaligus niaga atau trader gas bumi melalui pipa. Kemudian persoalan hilir yang tidak efisien lalu dibebankan ke hulu.
Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali
Oleh karena itu, Gde Pradnyana setuju PGN diposisikan sebagai transporter, sehingga tata niaga gas menjadi lebih efisien. Sementara itu, Gde Pradnyana menilai, sekalipun PGN perusahaan terbuka yang sebagian sahamnya milik swasta nasional maupun asing, namun sebagai pemegang saham terbesar semestinya pemerintah bisa mengendalikan harga gas yang dijual PGN. [miol/hen]