SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong>&mdash;Sejumlah pedagang<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20170709/492/832098/pembangunan-pasar-mojosongo-dianggarkan-rp3-miliar" title="Pembangunan Pasar Mojosongo Dianggarkan Rp3 Miliar"> Pasar Mojosongo</a>, Boyolali meminta Pemkab <a href="http://news.solopos.com/read/20180710/492/927067/terus-naik-harga-telur-di-pasar-boyolali-tembus-rp27.500kg" title="Terus Naik, Harga Telur di Pasar Boyolali Tembus Rp27.500/Kg">Boyolali</a> mengalihkan angkutan kota (Angkot) di jalur lain ke jalan depan pasar tersebut. Mereka berharap situasi pasar baru yang berada di perkampungan itu lebih cepat ramai. Sedikitnya 326 pedagang Pasar Mojosongo ini boyongan dari pasar lama ke pasar baru, Senin (17/9/2018). Boyongan diawali dengan kirab gunungan tumpeng dan dimeriahkan dengan atraksi kesenian lokal.</p><p>Pedagang Pasar Mojosongo yang direlokasi mulai melakukan aktivitas mereka di pasar baru yang berada sekitar 400 meter sebelah barat pasar lama sejak Senin. Pantauan <em>Solopos.com,</em> sebagian besar pedagang masih merapikan tatanan dagangan mereka setelah diboyong dari pasar lama. Bahkan sebagian lainnya masih membenahi kelengkapan bangunan los/kios untuk disesuaikan dengan kebutuhan/jenis dagangan, misalnya membuat penutup kios.</p><p>Saat berbincang dengan<em> Solopos.com,</em> sejumlah pedagang optimistis transaksi pasar ini ke depan akan seramai di pasar lama karena umumnya mereka sudah memiliki pelanggan. Para pelanggan juga sudah diberitahu perihal relokasi sejak jauh-jauh hari sehingga mereka tidak akan kecele. Namun di sisi lain, mereka juga mengungkapkan kekhawatiran atas tingkat keramaian pasar pada awal-awal relokasi.</p><p>&ldquo;Kami semua punya pelanggan sehingga mereka juga akan datang ke sini. Tapi pada awal-awal ini untuk kedatangan pembeli lain mungkin butuh waktu lama karena mereka harus jalan lebih jauh ke sini ketimbang jalan seperti ke pasar lama yang lebih dekat jalan,&rdquo; kata Udin, 40, salah satu pedagang.</p><p>Untuk diketahui, pasar lama berada tepat di sisi utara Jalan Solo-Semarang, sedangkan pasar baru berada sekitar 100 meter dari jalan raya tersebut. <br />Siti Mardiyah, 51, pedagang lain, juga mengatakan pasar baru yang meskipun berada lebih jauh dari jalan raya akan tetap membawa rezeki untuk mereka. Namun dia meminta Pemkab Boyolali turut mendukung percepatan aktivitas dengan penyediaan jalur Angkot di jalan utama pasar.</p><p>&ldquo;Harusnya ada Angkot yang lewat sini agar pembeli yang tidak bawa kendaraan bisa turun di depan pasar sini. Kalau dari jalan raya ke sini mereka harus jalan kan lumayan jauh dan jalannya harus memutar,&rdquo; kata Siti diiyakan pedagang lain, Markini, 65, dan Nani, 56.</p><p>Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180506/492/914281/bus-lebaran-2018-di-boyolali-masih-pakai-terminal-lama-" title="Bus Lebaran 2018 di Boyolali Masih Pakai Terminal Lama">Dishub) Boyolali</a> Untung Raharjo mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi para pedagang. &ldquo;Kalau itu aspirasi dari pedagang akan kami tampung. Tentu nanti yang memungkinkan [untuk dipindah ke jalan dekat pasar] adalah jalur Angkot terdekat. Namun kami beserta tim perlu cek dulu terkait sarana dan prasarana pendukung, misalnya pemberhentian atau bila memungkinkan kami buat halte, serta aspek kelancaran lalu lintas maupun keselamatan,&rdquo; ujarnya. </p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya