SOLOPOS.COM - Warga melintas di jalan di wilayah Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, Selasa (11/2/2020). Beberapa industri berdiri di kawasan tersebut. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI - Wilayah Ngemplak dan sekitarnya disebut memiliki potensi sebagai kawasan industri. Untuk itu kawasan tersebut kini menjadi salah satu wilayah pengembangan jaringan listrik.

Manager Bidang Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan Kantor PLN UP3 Surakarta, Andi Kurniawan, mengatakan saat ini beberapa industri sudah masuk di wilayah Boyolali utara. "Beberapa industri sudah masuk di Ngemplak seperti Gagak Sipat. Di kawasan tersebut juga ada Bandara Adi Soemarmo. Artinya di situ berkembang, sehingga menjadi fokus pengembangan jaringan," kata dia kepada Solopos.com, Selasa (11/2/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waspada! Kera Liar di Sukoharjo Serang Tanaman Warga

Selain itu saat ini PLN juga tengah mengembangkan jaringan di wilayah Sambi hingga Nogosari. "Jadi dari mulai pabrik Esemka [Sambi] ke arah Nogosari ada sekitar 3,9 Km. Sebulan lagi kemungkinan selesai," kata dia.

Menurutnya pengembangan tersebut bentuknya merupakan upgrade jaringan dari yang sebelumnya 1 phase menjadi 3 phase. Hal itu disiapkan agar jaringan yang ada bukan hanya untuk mencakup perumahan, namun bisa mencukupi kebutuhan industri.

"Sebab di kawasan itu ada potensi digunakan untuk industri menengah. Ada potensi penambahan daya," lanjut dia.

Disebut Mahfud MD Sampah, Inilah Data Ratusan Korban Papua Veronica Koman

Berdasarkan data Kabupaten Boyolali Dalam Angka 2019, di Ngemplak pada 2018 terdapat satu industri besar dan 10 industri sedang. Kemudian di Nogosari terdapat dua induatri besar dan lima industri sedang. Di Sambi terdapat satu industri besar dan satu industri sedang.

Sebelumnya diberitakan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) di wilayah Kabupaten Boyolali, diperluas menjadi 2.130 hektare (ha) yang tersebar di 19 kecamatan. Angka tersebut bertambah sekitar 419 ha dibandingkan pada Perda sebelumnya yakni 1.720 ha.

Hal tersebut tercantum dalam Perda Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Perda Nomor 9 Tahun 2011 tentang Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Boyolali yang telah ditetapkan. Sebanyak 19 kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ampel, Cepogo, Boyolali, Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Nogosari, Simo, Karanggede, Klego, Andong, Kemusu, Wonosegoro, Juwangi, Gladagsari, dan Wonosamodro.

Soal Fisik Pemain Persis Solo, Salahudin: Ada Perkembangan, Tapi Belum Maksimal

Camat Nogosari, Sri Hanung Mahendra, mengatakan untuk saat ini kondisi perindustrian di Nogosari belum ada perubahan signifikan. Terutama untuk industri besar. "Belum signifikan tapi mulai ada perkembangan. Kami harapkan untuk UMKM akan lebih berkembang, kalau industri besar belum," kata dia. Dia juga mengatakan sesuai Perda RTRW terbaru, wilayah Nogosari masuk sebagai KPI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya