SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasangan muda. (Freepik)

Solopos.com, BOYOLALI Keberadaan hotel sebagai tempat kencan pasangan muda di Boyolali sangat mudah dijumpai. Layanan sewa kamar hotel di Boyolali yang dikelola secara online dan offline sering dimanfaatkan muda-mudi untuk berkencan.

Sebelumnya: Boyolali Undercover: Muda-Mudi Pacaran Ngamar di Hotel Part 1

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka bahkan tidak perlu khawatir atau malu lantaran pegawai penginapan tidak meminta identitas tamu yang hendak menginap. Pasangan muda yang ingin memakai layanan hotel tinggal datang dan membayar harga sewa tanpa perlu menyerahkan identitas.

Pertengahan Oktober 2019, Solopos.com menyambangi beberapa hotel di Boyolali. Kami melihat praktik persewaan kamar hotel yang kerap dipakai kaum muda indehoi.

Sewa kamar Rp80.000

Tarif sewa hotel yang murah menjadi salah satu alasan pasangan muda-mudi ngamar untuk indehoi. Ada hotel yang menyewakan kamar berharga murah, yakni sekitar Rp80.000. Meski harganya murah, kamar tersebut dilengkapi fasilitas sesuai kebutuhan indehoi.

Misteri Sumur Tua di Tengah Kota Boyolali, Siapa yang Bikin?

Fasilitas itu antara lain kamar mandi dalam, air mandi hangat, peralatan mandi, televisi, ruang tamu, air minum kemasan, dan minuman saset yang disiap seduh. Para penyewa kamar biasanya sudah tahu tarif sewa, mulai dari short time hingga seharian penuh.

Salah satu pegawai hotel yang ditemui Solopos.com, Baskara, menjelaskan tarif sewa kamar hotel di Boyolali rata-rata berbeda, yakni berkisar Rp80.000 hingga Rp300.000.

Namun, tarif tersebut berlaku untuk sehari semalam. Jika ada yang menghendaki sewa short time, tarifnya bisa lebih murah.

“Kalau sewa tiga hingga lima jam, lebih murah [tarif sewa],” ujarnya.

Sewa short time jadi penghasilan utama

Hal ini juga dikatakan salah satu front office salah satu hotel di Boyolali, Anna, 24. Ia mengatakan layanan sewa kamar full day yang digunakan short time adalah sumber penghasilan utama.

UMK Boyolali 2020 Disepakati Rp1,94 Juta

Tanpa adanya layanan tersebut, dipastikan usaha penginapan akan stagnan karena hanya mengandalkan tamu pada hari libur panjang dan hari-hari besar.

“Selama ini, yang memberikan pendapatan penginapan kan adanya layanan sewa kamar yang digunakan short time. Jika pelanggan mengembalikan kunci, kamar tersebut bisa saya sewakan lagi. Sehari bisa mendapatkan 10-30 penyewa. Kalau liburan, lebih banyak lagi,” paparnya.

Indehoi

Menurut Anna, para penyewa kamar hampir 95% adalah pasangan muda-mudi. Bahkan, sebagian besar pelanggan hafal tarif layanan kamar.

“Saya empat tahun di sini [bekerja di hotel]. Jadi ya hafal siapa saja yang sering ke sini dan yang pendatang baru. Sebagian dari mereka pasti menyewa kamar dengan harga penuh tetapi hanya digunakan beberapa jam saja,” kata Anna.

Bersambung...

Sebelumnya: Boyolali Undercover: Muda-Mudi Pacaran Ngamar di Hotel Part 1

Selanjutnya: Boyolali Undercover: Muda-Mudi Ngamar di Hotel Part 3, Sering Check-in Dapat Diskon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya