SOLOPOS.COM - Siswa SD Negeri 2 Ampel, Boyolali, mengerjakan ujian menggunakan HP, belum lama ini. (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali terus mendorong pelaksanaan ujian di tingkat SD dilakukan tanpa kertas. Tahun ini sudah ada 43 SD yang telah menjalankan model tersebut.

Sekolah yang telah melaksanakan ujian tanpa kertas itu terdiri dari 41 SD negeri dan dua SD swasta. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto, mengatakan pelaksanaan ujian tanpa kertas sejak dua tahun terakhir sudah dijalankan di dua kecamatan, yakni Ampel dan Gladagsari.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

"Kami akan mendorong ke arah sana nantinya. Meskipun kemungkinan tidak semua SD nanti bisa menjalankan. Sebab ada beberapa daerah yang mungkin terkendala sinyal. Kami akan evaluasi lebih lanjut," kata dia kepada Solopos.com, Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: 2 Motor & 1 Truk Kecelakaan Di Boyolali, Remaja 15 Tahun Asal Solo Meninggal

Ujian tanpa kertas yang dimaksud adalah ujian seperti biasa, namun dikerjakan melalui layanan Google Form. Melalui layanan Google tersebut, siswa bisa langsung menjawab semua pertanyaan melalui HP. Dengan begitu ujian sudah tidak menggunakan kertas soal dan kertas jawaban.

Menurut Darmanto, ada beberapa keuntungan yang didapat dari ujian model tanpa kertas, di antaranya adalah hemat biaya dan waktu. Sebab sudah tidak membutuhkan biaya pembelian kertas ataupun biaya cetak soal.

Proses koreksi juga lebih mudah karena begitu siswa selesai mengerjakan soal, hasilnya bisa langsung diketahui. "Mudah-mudahan nanti sekolah lain di kecamatan lain yang sudah siap, bisa melaksanakannya," lanjut dia.

Mengikuti Ujian Susulan

Lebih lanjut dia mengatakan pelaksanaan ujian tingkat SD yang digelar secara luring pada 3-7 Mac ei lalu telah berlangsung dengan lancar. Meskipun ada beberapa siswa yang belum dapat mengikuti karena berada di zona nonhijau terkait persebaran Covid-19.

"Untuk data pastinya kami belum bisa menyampaikan, namun ada sejumlah siswa yang kemungkinan akan mengikuti ujian susulan," jelas Darmanto.

Dia mengatakan bagi siswa yang tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ujian utama kemarin, akan diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan yang dimulai Senin (10/5/2021).

Namun jika memang tidak memungkinkan, siswa tersebut akan difasilitasi secara daring. "Ditargetkan sebelum Lebaran, pelaksanaan ujian sudah selesai," lanjut dia.

Kepala SD Negeri 2 Ampel, Fajar Sasongko, mengatakan pada pelaksanaan ujian 3-7 Mei kemarin siswa melaksanakannya dengan perangkat HP.

"Sudah dua tahun ini. Jadi ujian tidak diberikan dengan lembar soal, melainkan menggunakan Google Form," kata dia belum lama ini.

ika orang tua tidak memiliki HP, maka dari pihak sekolah meminjaminya. Total peserta ujian tahun ini dari kelas 6 SD tersebut adalah 24 siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya