SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Kabupaten Boyolali memiliki industri pembuatan keju murni yang menjadi industri keju komersial pertama di Jawa Tengah. Industri pembuatan keju murni tersebut di kelola oleh sekelompok petani peternak yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha (KSU) Keju Indrakila yang berlokasi di Dukuh Karangjati RT 04/RW V, Karanggeneng, Boyolali.

Koperasi tersebut berdiri setengah tahun silam merupakan hasil kerjasama antara petani peternak setempat dengan DED (Lembaga Donor Pemerintah Jerman), Forum Economic Development and Employment Promotion (FEDEP) Boyolali, dan Pemkab Boyolali. Kapasitas produksi koperasi tersebut mampu mencapai 50 kg keju murni per hari dengan bahan dasar susu segar sebanyak 500 liter.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Jumat (16/10) siang, Direktur Jenderal Deutscher Entwicklungsdient (DED), Jurgen Wilhelm beserta rombangan didampingi Koordinator FEDEP II Boyolali, Tri Murni meninjau lokasi KSU Keju Indrakila.

KSU Keju Boyolali Indrakila ini disebut-sebut sebagai contoh Public Private Partnership (Kemitraan Pemerintah dan Swasta) yang baik. Dengan adanya kemitraan tersebut, DED mau masuk.

Peran DED dalam pendirian industri pembuatan keju tersebut sebagai lembaga yang menyediakan seorang tenaga ahli asal Jerman, Benjamin Siegl, untuk transfer teknologi kepada anggota KSU yang dipimpin Novianto itu. Dibutuhkan angaran sekitar Rp 350 juta untuk mendirikan usaha tersebut yang sebagian besar dibiayai oleh anggota koperasi sebanyak 25 orang. Sementara Pemkab Boyolali memiliki peran sebagai fasilitator yang mendatang ke DED ke Kota Susu ini.

Menurut Jurgen Wilhelm, proyek tersebut sangat penting dan berguna untuk memulai sebuah proyek yang berbasis kemitraan pemerintah dan swasta dibantu pemerintah Jerman melalui DED. Proyek tersebut, lanjutnya, bisa dijadikan contoh bagi proyek serupa di daerah lain.

“Kami menyediakan tenaga ahli untuk memberi pengetahuan cara pembuatan keju yang berkualitas. Tenaga ahli ini diberi waktu selama tiga tahun untuk transfer teknologi,” ungkapnya.

kha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya