Boyolali M’Bludak VW digelar di Boyolali sebagai rangkaian peringatan HUT kabupaten setempat.
Solopos.com, BOYOLALI – Sekitar 700 mobil berperan serta dalam kontes mobil Boyolali M’Bludak VW yang digelar Alun-alun Kabupaten Boyolali, Sabtu-Minggu (6-7/6/2015). Mobil-mobil tersebut didatangkan dari Jawa-Bali.
Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia
Berbagai jenis mobil VW ada di kontes yang merupakan rangkaian peringatan HUT ke-168 Boyolali tersebut. Yakni VW safari, kodok, kombi, VW Varian, bahkan charman ghia yang harganya bisa mencapai Rp500-an juta.
Ketua Panitia Boyolali M’Bludak VW, Trimono Setyobudi, menjelaskan komunitas penggemar mobil VW punya karakteristik berbeda karena barang yang mereka miliki adalah barang unik.
Saat ini, VW diibaratkan sebagai mobil rakyat. “Prinsip kami, mogok itu seni lancar itu nikmat,” ujar pria yang juga anggota Horrok Independent Volkswagen (HIV) yang menjadi motor terselenggaranya Boyolali M’Bludak VW, Minggu.
Di antara puluhan mobil Volkswagen, Ardian Wicaksono, 36, warga Kartasura duduk santai sembari bercengkerama dengan keluarga. Dia terlihat begitu menikmati keramaian Alun-alun Kabupaten Boyolali yang dipenuhi mobil antik asal Jerman tersebut.
“Ada dua mobil yang kami bawa, salah satunya VW kodok keluaran tahun 1954 milik Bude saya,” kata Ardian, saat ditemui Berdasarkan catatan panitia Boyolali M’Bludak VW, VW kodok tahun 1954 adalah milik Kompol Sarini (sebelumnya Wakapolres Boyolali) yang termasuk salah satu mobil VW tertua pada ajang tersebut. “Mobil ini pernah ditawar dan mau ditukar dengan Kijang Innova terbaru, tapi Bude saya tidak mau,” kata Ardian, yang juga anggota Solo Volkswagen Club (SVC).