SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona (Covid-19). (Freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI -- Kabupaten Boyolali masih berada di zona oranye atau daerah dengan risiko sedang terkait persebaran Covid 19. Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali pun terus melakukan pelacakan persebaran Covid-19 tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, mengatakan hingga 29 September, jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Boyolali sebanyak 812 kasus. Jumlah itu terdiri dari 99 kasus dirawat, 45 kasus isolasi mandiri, 637 kasus sembuh ataua selesai isolasi dan 31 kasus meninggal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"Jadi untuk angka kematian 4% dan angka kesembuhan 78%. Kemudian untuk penilaian wilayah, Boyolali masih menunjukkan daerah zona risiko sedang," kata dia kepada wartawan, Selasa (29/9/2020).

Bakal Usir Eceng Gondok Rawa Jombor, Aquatic Harvester Diuji Coba

Mengenai pemeriksaan swab untuk tujuan screening, sampai saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 9.088 sampel. Dari jumlah itu 437 sampel masih menunggu hasilnya. Saat ini Boyolali memiliki target untuk melakukan pemeriksaan terhadap 990 orang dalam sepekan.

"Selama ini ada beberapa target yang terlampaui dalam sepekan. Tapi ada juga yang tidak tercapai karena banyaknya stigma yang beredar di masyarakat soal pemeriksaan swab ini. Padahal pemeriksaan screening ini perlu untuk menentukan status risiko suatu wilayah. Meski kasus sedikit kalau hasil screening tidak maksimal, juga belum dikatakan aman dari Covid-19," kata dia.

Screening

Untuk itu dia berharap agar masyarakat turut berpartisipasi dan mendukung kegiatan screening yang dilakukan Dinas Kesehatan guna mengetahui kondisi wilayah.

"Kami minta masyarakat jangan mengembangkan stigma berlebihan terhadap pasien Covid-19. Sebab seperti yang sudah diketahui, berdasarkan data yang ada, lebih dari 80% kasus Covid-19 itu tanpa gejala, kemudian akan sembuh sempurna. Tidak perlu yang bersangkutan diberikan stigma negatif," lanjut dia.

Menurut Ratri, Covid-19 yang ada di Kabupaten Boyolali memiliki persentase kesembuhan cukup baik. Meski ada beberapa kasus yang berujung meninggal dunia, namun hal itu disertai dengan penyakit penyerta.

Konfirmasi Kolaborasi dengan Jason Derulo, BTS Joget Tiktok

"Untuk itu masyarakat yang memiliki penyakit penyerta agar lebih ekstra melakukan penjagaan kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lebih ketat lagi," kata dia.

Ratri terus mengimbau masyarakat untuk tidak bosan dalam menjalankan pola hidup bersih dan sehat. Meski Boyolali masuk zona oranye atau risiko sedang, tertib menjalankan protokol kesehatan tetap menjadi upaya yang penting dilakukan guna mencegah persebaran virus itu. Dia juga mengimbau agar upaya pencegahan itu bisa didukung semua pihak, termasuk keterlibatan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya