SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI—Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan menggelontor berbagai bantuan ke Boyolali. Bantuan tersebut berupa benih, pakan ikan, dan unit pembenihan rakyat (UPR).

Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, mengatakan bantuan tersebut diberikan untuk mendukung Boyolali dalam pengembangan perikanan yang dinilai sudah lebih maju dibandingkan daerah lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, Boyolali sebagai daerah minapolitan berkelas A ini ternyata masih punya permasalahan benih.

“Boyolali ditetapkan sebagai minapolitan [khususnya ikan lele] berkelas A dan Boyolali merupakan andalan produksi lele di Jawa Tengah. Tapi di sini masih kekurangan benih,” ujar Slamet, saat berkunjung ke Mina Lestari Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, Rabu (20/3/2019).

Berdasarkan persoalan tersebut, pada kunjungan bersama Komisi IV DPR ini, dia menyatakan akan memberikan bantuan unit pembenihan rakyat (UPR) untuk mendukung pemenuhan kebutuhan benih ikan, serta bantuan asuransi bagi usaha perikanan.

“Kami minta kepada dinas [Dinas Peternakan dan Perikanan] di sini untuk memberikan data kelompok-kelompok pembudidaya untuk mengelola. Syarat UPR ini harus ada lahan yang bersih secara administrasi. Nanti BBI [Balai Benih Ikan] Air Tawar Sukabumi yang akan buat UPR di sini. Ini penting untuk suplai benih,” ujarnya.

Anggota DPR yang hadir pada acara kemarin antara lain Ibnu Multazam, Fadholi, Agustina Wilujeng Pramestuti, Rahmad Handoyo, Endang Srikarti Handayani, dan Darori Wonodipuro.

Mereka menyerahkan bantuan benih sebanyak 220.000 benih lele kepada Kelompok Mina Usaha Tani Desa Doplang Kecamatan Teras dan Kelompok Mina Tunas Mandiri Desa Mliwis Kecamatan Cepogo yang mewakili penerima lainnya.

Benih ikan nila sebanyak 100.000 ekor diberikan kepada kelompok Mina Lestari Cepokosawit, pakan ikan mandiri 10 ton bagi kelompok Subur Makmur Desa Brajan, Mojosongo, Mina Sari Mulyo Desa Selodoko Kecamatan Ampel, dan Mina Lestari Cepokosawit.

BBI Tlatar

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali Juwaris mengakui  Boyolali yang merupakan penyuplai ikan kedua terbesar di Jawa Tengah masih kekurangan 140 juta benih per tahun dari kebutuhan sekitar 300 juta benih per tahun.

BBI Tlatar dan Metuk di Kecamatan Mojosongo belum dapat menyuplai kebutuhan benih tersebut karena masih dalam pembangunan.

“Boyolali merupakan penyuplai ikan terbesar kedua di Jawa Tengah dengan produksi sekitar 40.000 ton per tahun, utamanya lele, nila, dan jenis ikan di perairan umum maupun waduk [3 waduk]. Tapi kebutuhan benihnya belum bisa dipenuhi sendiri,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya