SOLOPOS.COM - Anggota sukarelawan menyisir jaringan pipa air milik warga di hutan Gunung Merbabu yang rusak dan hangus akibat terbakar, Sabtu (3/10/2015). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Enam tahun lalu, kebakaran di Gunung Merbabu yang terjadi selama sepekan sejak Minggu (27/9/2015), telah menghanguskan 270 hektare lahan hutan.

Solopos.com pada Selasa (6/10/2015) mengabarkan dampak dari kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Merbabu itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada saat itu, Komandan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan kobaran api sudah merambah ke kawasan hutan lindung dan lahan warga.

“Kami perkirakan total hutan yang sudah terbakar ada 270 hektare,” kata Kurniawan, kepada Solopos.com, Senin (5/10/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Antisipasi Kebakaran Hutan Lindung, Perhutani Adaptasi Hydrant

Kebakaran hutan Gunung Merbabu terjadi wilayah Ampel, tepatnya sektor Ngagrong. Namun, saat ini terdeteksi titik api mulai muncul di kawasan Wekas, Kabupaten Magelang dan Tekelan, Kabupaten Semarang.

Untuk kobaran api di wilayah Desa Sampetan dan Desa Ngargoloka, Ampel, bahkan sudah merambah hutan lindung dan areal pertanian warga. Kurniawan mengakui kebakaran di Gunung Merbabu sulit dipadamkan. Kobaran api terus merembet ke utara. Medan yang berat hingga minimnya bantuan logistik membuat upaya pemadaman menjadi semakin berat.

Personel gabungan baik dari unsur TNI, sukarelawan, BPBD, BTNGm, Basarnas, dan unsur masyarakat lainnya  mulai kelelahan karena sudah sepekan bekerja memadamkan api.

Baca Juga: Waspada! Ini 3 Pemicu Kebakaran Hutan Di Karanganyar Menurut Perhutani

Sebanyak 60-an petugas gabungan naik ke lokasi kebakaran setiap harinya dan baru turun pada petang hari.

Ketua Remaja Pecinta Alam (Rempala) Merbabu, Joko Yuwono, menjelaskan saking besarnya api yang masih membakar hutan, kepulan asap tebal masih terlihat dari lereng gunung di wilayah Kecamatan Ampel. Kepulan asap terlihat dari sejumlah titik.

“Titik api menyebar. Kondisi ini yang membuat api sulit dipadamkan.”

Baca Juga: Kebakaran Hutan Lindung di Situbondo

Untuk sementara ini, BPBD masih menyimpulkan kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu disebabkan oleh ulah pendaki yang kurang bertanggung jawab.

Di musim kemarau, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu telah menutup jalur pendakian hingga awal musim penghujan. Namun, banyak pendaki yang nekat naik lewat jalur-jalur tikus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya