Solopos.com, BOYOLALI — Tujuh tahun lalu, tepatnya 22 Juni 2015, warga Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menangkap ular piton bermotif kembang pada Minggu (21/6/2015) dini hari.
Warga yang menangkap ular piton tersebut Nurudin, 40. Warga berbondong-bondong mendatangi rumah Nurudin untuk menyaksikan secara langsung seekor ular piton sepanjang kurang lebih 3,5 meter pada Minggu siang itu.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Sejumlah anak yang penasaran langsung melongok sembari menyorongkan kamera ponsel ke dalam drum plastik biru setinggi 1 meter. Bagian atas drum ditutup menggunakan kasa kawat. Ular piton tersebut diletakkan di halaman rumah.
Seekor ular piton bermotif kembang dengan perpaduan corak kuning gading dan hitam tampak diam melingkar di dasar drum.
“Semalam seram. Kepalanya sampai naik-naik dan lidahnya melet-melet terus. Awalnya saya enggak percaya waktu lepas tengah malam suami membangunkan. Katanya baru dapat ular. Saya pikir hanya bercanda karena pamitnya mau menangkap luwak,” ujar Yayuk Retnowati, 42, saat dijumpai Solopos.com di depan rumahnya, Minggu.
Baca Juga : Hi… Ular Piton 1,5 Meter Lilit Usuk Kamar Lansia di Kroyo Sragen
Nurudin yang akrab disapa Udin pun tak menyangka perburuan luwak di tepi jurang sebelah selatan rumah industri tahu RT 008/RW 002 Dukuh Ngalian, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali itu berujung pada penangkapan ular piton.
Dia mengaku tidak sengaja menangkap ular piton tersebut. Awalnya, mereka berniat berburu luwak yang disinyalir menjadi penyebab sejumlah ayam ternak milik warga hilang selama beberapa waktu terakhir.
Suara luwak mulai terdengar dari arah jurang pada Sabtu (20/6/2022) sekitar pukul 23.30 WIB. Pada Minggu sekitar pukul 00.30 WIB, Udin dan tiga orang lainnya, yakni Wardi, 40, Jimu, 24, dan Wiwin Aryadi, 23, memutuskan memburu luwak. Mereka membawa senapan dan lampu senter.
Berteriak Minta Tolong
Di tengah perburuan, kaki Wardi tanpa sengaja menginjak tubuh ular piton tersebut. Awalnya dia menyangka yang diinjaknya batang kayu. Tak dinyana, ketika lampu senter disorotkan ke bawah, ternyata seekor ular piton besar dalam posisi melilit kaki Wardi.
Baca Juga : Waspada Musim Ular, Warga Diimbau Pelihara Hewan Ini Sebagai Alarm
Sontak dia berteriak meminta tolong. Udin yang berada tak jauh dari dasar jurang langsung bergegas menghampiri dan meminta bantuan Jimu serta Aryadi yang berada di rumah.
Ular tersebut sempat mematuk kaki Wardi. Beruntung dia mengenakan sepatu boots sehingga lolos dari gigitan ular. Ular piton tersebut berhasil ditangkap.
“Saya sempat ketakutan. Baru kali pertama berhadapan dengan ular besar. Saya kibas-kibaskan kaki, ular tetap melilit. Seketika itu tangan saya meraih batang bambu di samping saya. Bambu tersebut bercabang kecil di ujungnya. Saya mencoba melepas lilitannya kemudian saya arahkan ke kepala ular ketika kaki saya berhasil lepas. Saya tekan kepalanya malah mematuk kaki. Untung saya pakai sepatu boots tebal,” ungkap dia saat dijumpai Solopos.com, Minggu.
Salah seorang warga yang ternaknya kerap hilang selama beberapa minggu terakhir, Asih, 35, mengaku kaget ternyata selama ini ada ular sebesar itu di sekitar desa. Dia mengatakan beberapa ekor ayam peliharaannya di dalam kandang hilang tanpa jejak. Hal yang sama juga terjadi pada ternak warga lain.
Baca Juga : Santai, Wanita Boyolali Pegang Ular Piton yang Ditemuinya di Jembatan
“Malam-malam saya pernah dengar ayam petok-petok. Paginya sudah tidak ada. Penemuan ular ini baru kali pertama di desa,” kata dia.
Konten Soloraya Hari Ini menyajikan berita peristiwa pada masa lalu yang menyita perhatian publik di Soloraya. Tujuannya tak lain supaya pembaca bisa mengambil pelajaran berharga dari setiap peristiwa di masa lalu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
