SOLOPOS.COM - Vaksinasi lansia di Desa Bendo, Nogosari, Boyolali. (istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali menggiatkan vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) dari pintu ke pintu menyusul terjadinya gap data antara capaian versi Dinas Kesehatan dengan data Pcare. Pemkab menargetkan vaksinasi dari pintu ke pintu bisa mencapai 1.000 lansia per hari.

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Insan Adi Asmono, mengatakan ada penurunan cakupan vaksinasi seusai update data aplikasi Pcare. Awalnya, data yang dilaporkan Dinas Kesehatan Boyolali mencapai di atas 60 persen. Namun, setelah pemutakhiran data Pcare, cakupan ini menurun menjadi 59 persen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Insan juga tidak tahu mengapa hal ini bisa terjadi. Penurunan persentase ini terjadi pada kelompok lansia. Insan lalu fokus pada strategi meningkatkan kembali capaian ini hingga di atas 60 persen.

Baca Juga: Situs Watu Gentong, Jejak Peradaban Umat Hindu di Kragilan Boyolali

“Ini menghambat proses penurunan level [Level kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] di Boyolali,” kata Insan, saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (16/11/2021).

Untuk menggenjot cakupan vaksinasi lansia ini, Dinkes Boyolali lantas menerjunkan petugas ke lapangan dengan fokus vaksinasi lansia. Vaksinasi dilakukan dengan cara mendatangi dari pintu ke pintu atau mendatangi di mana para lansia biasanya berkumpul.

“Kami menargetkan sehari bisa 1.000 lansia divaksinasi. Alhamdulillah, capaian kemarin bisa melebihi 1.000 lansia di 267 desa/kelurahan di Boyolali,” sambung dia.

Baca Juga: Disparbudpora Klaten Kembali Pindahkan Yoni dan Arca Nandi

Ia berharap capaian ini bisa kembali menaikkan cakupan vaksinasi lansia di Boyolali. Saat ini kondisi vaksinasi di Boyolali berdasarkan KTP mencapai 85,5 persen untuk dosis 1. Sedangkan untuk dosis 2 mencapai 72,15 persen.

Insan juga memastikan stok vaksin yang ada di Boyolali masih mencukupi. Puskesmas terus bergerak cepat untuk menggenjot cakupan vaksinasi pada kelompok sasaran menyusul rampungnya pemetaan mutakhir data vaksinasi.

“Maka kami giatkan dari pintu ke pintu ini. Mungkin mereka malu berkumpul di tempat vaksin, ada kendala transportasi dan lainnya. Begitu juga ketika ada masalah kesehatan, kami beri edukasi. Dengan demikian, pada kunjungan berikutnya yang bersangkutan bisa mendapatkan vaksinasi,” terang Insan.

Baca Juga: Harga Jagung Sedang Bagus di Klaten, Rp5.000 per Kilogram

Kepala Puskesmas Mojosongo, Siti Tri Wardjijati, mengatakan vaksinasi dari pintu ke pintu ini juga digelar salah satunya di Kecamatan Mojosongo. Sasaran vaksinasi ini fokus pada kelompok lansia yang belum mendapatkan vaksin.

“Untuk menjangkau sasaran lebih banyak kami lakukan door to door. Target kami minimal ada 100 sasaran  per hari” kata dia.

Menurut dia, selama ini banyak lansia terkendala akses terhadap vaksinasi lantaran memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Ada pula yang takut divaksin serta alasan kondisi yang renta menyulitkan mobilitas menuju lokasi vaksinasi.

Baca Juga: Kelompok Tani dan Ternak di Klaten Digelontor Bantuan Rp5 Miliar

“Untuk program khusus lansia ini kami targetkan bisa selesai pada 20 November. Namun, untuk program door to door tetap kami laksanakan sampai program vaksinasi untuk masyarakat selesai,” terang Siti.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya